Yogyakarta - Saya merasa puas sekali dan tidak kecewa menikmati acara demi acara sampai akhir untuk melihat semua pertunjukan yang disuguhkan, apalagi spektakuler tarian lihgting yang sangat memukau dengan penampilan Mas Didik yang menggunakan kostum berajut replika Muhammadiyah dan memancarkan sinar.
Demikian diutarakan Rita, seorang warga Kotagede Yogyakarta seusai menyaksikan Gladi Bersih Malam Taaruf Muktamar di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Kamis (01/07/2010) malam. Antusiasme warga Jogja dan warga Muhammadiyah yang sudah datang ke Jogja sangat tinggi untuk menyaksikan acara tersebut, walaupun hanya gladi bersih. Hal ini terbukti dengan penuhnya tribun stadion.
Sesuai dengan acara sesungguhnya yang akan digelar tanggal 3 Juli 2010 esok, gladi bersih dimulai dengan Senam Payung oleh 1060 anak TK Aisyiyah se-DIY yang mengundang tepuk tangan riuh penonton. Belum selesai kekaguman penonton, orkestra pimpinan Dwiki Dharmawan mengiringi paduan suara yang beranggotakan Ibu-Ibu Aisyiyah se-DIY dan Paduan Suara Mahasiswa dari UMY, UAD, UMS, serta STIKES Aisyiyah Yogyakarta mampu mengheningkan penonton.
Selanjutnya, orkestra Dwiki tersebut masih ditempat dan berganti berkolaborasi dengan Kyai Kanjeng pimpinan Emha Ainun Nadjib menggema melalui soundsystem yang sangat baik. Kolaborasi tersebut mengiringi penyanyi Novia Kolopaking. Acara kemudian diselingi dengan pemutaran trailer film Sang Pencerah karya Hanung Bramantyo.
Tarian kolosan yang dikoreograferi oleh Didik Nini Thowok membuat tepuk tangan penonton makin riuh. Tarian tersebut diawali dengan tarian Lintas Nusantara dari Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan NTT. Puncaknya, tarian kolosal dengan menggunakan kostum berlampu light emitting diode (LED) tiga warna yang disebut tarian lighting. Menariknya, Didik berada di tengah-tengah formasi dengan menggunakan kostum LED membentuk logo Muhammadiyah
0 comments:
Posting Komentar