Selasa, 30 Desember 2014
- 11.28
- admin
- No comments
Solopos.com, SOLO — Sebanyak 31 sekolah Muhammadiyah di Kota Solo siap banting setir ke Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada semester genap mendatang. Pasalnya, puluhan sekolah tersebut baru menerapkan Kurikulum 2013 pada Tahun Ajaran (TA) 2014/2015.
Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Solo, Joko Riyanto, mengatakan langkah itu dilakukan untuk menaati kebijakan yang ditetapkan pemerintah.
“Sebenarnya, semua sekolah Muhammadiyah sudah menerapkan Kurikulum 2013. Tetapi, karena sudah ada kebijakan dari menteri ya mau tidak mau harus banting setir ke KTSP. Kami harus taat kepada kebijakan pemerintah,” ujarnya saat ditemui wartawan di kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Solo, Selasa (9/12/2014).
Lebih lanjut, Joko mengatakan total sekolah Muhammadiyah di Solo ada 43 sekolah. Secara rinci, jumlah tersebut terdiri atas 23 SD, sepuluh SMP/Mts dan sepuluh SMA/SMK/MA. Dari jumlah tersebut, yang menerapkan Kurikulum 2013 pada TA 2013/2014 ada 12 sekolah. Dengan demikian, 12 sekolah tersebut dipastikan tetap menggunakan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran.
Sekolah tersebut di antaranya SD Muhammadiyah Program Khusus Solo yang dijadikan sekolah rintisan implementasi Kurikulum 2013, SMP Muhammadiyah 1, SMP Muhammadiyah 4, SMP Muhammadiyah 5, SMP Muhammadiyah 7, SMA Muhammadiyah 1, SMA Muhammadiyah 2, SMA Muhammadiyah 3, SMK Muhammadiyah 1, SMK Muhammadiyah 2, SMK Muhammadiyah 3 dan SMK Muhammadiyah 4.
Sedangkan, 31 sekolah Muhammadiyah sisanya baru menerapkan Kurikulum 2013 pada TA 2014/2015. Kendati demikian, dia memastikan implementasi Kurikulum 2013 tetap akan dijalankan hingga surat resmi dari Kementeri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sampai di tangan sekolah.
Sementara, anggota Majelis Dikdasmen PDM Kota Solo, Supraptono, mengaku belum ada koordinasi dengan sekolah terkait kebijakan dari Kemendikbud tersebut. Pihaknya masih menunggu surat resmi dari Kemendikbud agar bisa menentukan langkah selanjutnya.
Namun demikian, pihaknya memastikan sistem penilaian di sekolah Muhammadiyah tetap menggunakan Kurikulum 2013. “Sistem penilaian yang digunakan tetap mengacu pada Permendikbud No. 104 Tahun 2014 (tentang Penilaian Belajar oleh Pendidik pada Dikdas dan Dikmen) karena yang dipakai masih Kurikulum 2013,” katanya kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa.
Sumber : www.solopos.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar