Depok, Kemendikbud --- Tahun ini ada yang berbeda dari pelaksanaan ujian nasional (UN). Karena tidak lagi menjadi syarat kelulusan, maka pelaksanaan UN yang berintegritas harus diutamakan. Demikian disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Furqon.
“Yang ditekankan tahun ini adalah menomor satukan kejujuran dalam pelaksanaan UN. Jangan kita melaksanakan program dengan mengorbankan karakter siswa,” ujar Furqon.
Ia menambahkan, untuk mendukung upaya pelaksanaan UN yang
berintegritas, Kemendikbud melakukan dua upaya. Komunikasi, kata Furqon,
sebagai upaya pertama. Komunikasi yang dilakukan adalah mengkampanyekan
pelaksanaan UN yang berintegritas kepada semua pihak, dari pusat,
provinsi, kabupaten/kota, sampai dengan satuan pendidikan. Kemendikbud
juga melakukan dialog tentang pentingnya mendidik anak-anak bangsa yang
berintegritas, sehingga mereka akan menjadi penerus bangsa yang
inspiratif di masa depan.
“Bagi orang-orang yang tidak berintegritas, maka mereka akan
tersisihkan dalam percaturan global. Oleh sebab itu tanamkan jiwa
berintegritas dalam diri anak-anak kita,” ucap Furqon.
Selain melakukan komunikasi dengan berkampanye dan dialog, Kemendikbud
juga melakukan analisis tentang indeks integritas setiap sekolah. Furqon
mengatakan, hasil dari analisis ini akan disampaikan per provinsi,
kabupaten/kota, dan sekolah. Dari hasil analisis jenjang Sekolah
Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), akan
disampaikan ke tingkat perguruan tinggi, khususnya panitia Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
“Dengan hasil analisis tersebut, diharapkan ujian nasional dapat menjadi bahan pertimbangan penerimaan mahasiswa baru,” kata Furqon.
Selanjutnya mengenai persiapan pencetakan naskah soal ujian nasional
berbahan kertas, tutur Furqon, sampai dengan hari kemarin sudah mencapai
sekitar 99,6 persen. Ia mengharapkan pada hari ini sudah mencapai 100
persen naskah UN siap kirim. “Sesuai dengan pantauan kami sampai saat
ini tidak ada keterlambatan pengiriman naskah soal UN. Kami belum
mendengarkan adanya hambatan-hambatan pengiriman dan penggandaan
soal-soal un,” pungkas Furqon. (Seno Hartono)
Sumber : www.kemdiknas.go.id
Sumber : www.kemdiknas.go.id
0 comments:
Posting Komentar