Jakarta, Kemendikbud --- Usai
menindak tegas pelaku pembocoran 30 buklet naskah ujian nasional (UN)
SMA dari total 11.730 buklet UN 2015 melalui akun Google Drive, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan kembali mengambil
langkah cepat, untuk menanggulangi efek kebocoran naskah soal tersebut.
Langkah yang diambil adalah mengecek efek kebocoran dengan menganalisis
pola jawaban siswa di daerah yang diduga terkena dampak kebocoran
tersebut, seperti di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Mendikbud mengatakan, seluruh Lembar Jawaban Ujian
Nasional (LJUN) Provinsi DIY telah selesai dipindai, dan dikirimkan ke
Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Badan Penelitian dan Pengembangan
(Balitbang) Kemendikbud. Hasil analisis menunjukkan dua fakta penting,
yaitu: (1) Pola jawaban siswa di Jogja menunjukkan tidak ada anomali
pada nilai rerata sekolah; dan (2) Analisis juga menunjukkan bahwa
indeks integritas pelaksanaan UN di daerah tersebut juga tetap tinggi
(baik).
Indeks integritas adalah upaya Kemdikbud untuk mengukur tingkat
kejujuran sekolah dengan melihat hasil UN. Penilaian ini juga diperkuat
dengan melihat hasil analisis tahun 2014, untuk melihat apakah ada
anomali.Beragam fakta hasil analisis tersebut membuat Mendikbud yakin UN di Yogyakarta berjalan dengan baik dan jujur. Ia menambahkan bahwa hasil ini juga membuatnya bangga dan terkesan dengan para siswa di Yogyakarta yang secara kolektif memilih tidak menggunakan dokumen terlarang dalam persiapan Ujian Nasional.
Menurut Mendikbud, nilai integritas pelaksanaan UN
yang tinggi bukan sebuah kebetulan, tapi hasil proses pembelajaran
lintas tahun. “Apresiasi harus kita berikan untuk siswa yang memilih
jujur dan tidak melakukan kecurangan. Anak-anak ini seperti orang puasa
di siang hari yang panas lalu diiming-imingi minuman dingin dan secara
sadar menolaknya,” ungkap Mendikbud di Jakarta, (22/04/2015).
Mendikbud pun memberikan apresiasi pada orang tua siswa, dan guru
yang memilih menjalani UN dengan jujur. “Rasa salut saya sampaikan untuk
para orang tua, guru, pendidik, yang telah berhasil membentuk anak-anak
berintegritas di Yogya. Anak-anak berintegritas seperti inilah yang
bangsa ini butuhkan,” katanya.Sumber : www.kemdiknas.go.id
0 comments:
Posting Komentar