Kamis, 09 April 2015
- 09.58
- admin
- No comments
Solopos.com, SOLO — Delegasi dari 12 negara meninjau pelaksanaan Sekolah Ramah di SD Muhammadiyah 16 Solo dan SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Solo, Selasa (31/3/2015).
Mereka adalah peserta Advanced International Training Programme of Child Right, Classroom and School Management atau Program Training lanjutan tentang hak-hak anak, manajemen kelas dan manajemen sekolah, yang diselenggarakan oleh Commission Education, Lund University Swedia.
Di SD Muhammadiyah 16 Solo, delegasi yang berasal antara lain dari Ethiopia, Cambodia, China, dan Namibia, melihat dari dekat para siswa sekolah tersebut saat mempraktikkan membatik dan membuat tempe. Tak berapa lama, beberapa orang dari delegasi 12 negara tersebut ikut mempraktikkan apa yang telah dilakukan para siswa.
Salah satunya Martha Amutenya, delegasi dari Namibia. Dengan dibantu salah seorang guru SD Muhammadiyah 16, Martha menjajal menorehkan malam pada selembar kain putih yang ia dapat dari guru tersebut. Ketika selesai membatik, Martha tersenyum dengan bangga dengan hasil karyanya.
Delegasi dari Swedish International Development Agent (SIDA) yang diwakili oleh dosen dari Lund University, Bodil Rasmisson, menyatakan dari bincang-bincang yang dia lakukan dengan beberapa orang tua siswa sekolah tersebut, mereka mengaku merasa nyaman dengan sekolah tersebut.
“Artinya bahwa sekolah ini sudah memenuhi standar sebagai sekolah ramah anak,” ungkapnya saat ditemui wartawan di sela-sela kunjungan, Selasa. Menurutnya sangat penting adanya keterlibatan anak-anak dalam hal pengambilan keputusan.
“Dari cara mereka beraktifitas menandakan adanya partisipasi,” katanya.
Sumber : www.solopos.com
Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar