Guru bernama Agung Sudarwanto, S.Sn.M.Sn., itu menyampaikan, siswa kerap merasa bosan dan jenuh jika sistem berjalan monoton. Apalagi, mata pelajaran Bahasa Jawa yang dia ampu dianggap kuno sehingga tak banyak diminati siswa. "Makanya untuk mengajar seperti ini, saya harus kreatif dan inovatif menciptakan hal-hal baru. Misalnya saat mengajar materi tentang Gatutkaca -sosok gagah perkasa tak terkalahkan dalam dunia pewayangan selaras dengan nilai-nilai karakter integritas, gotong royong dan mandiri,"
Terbukti, Ki Dalang Agung Sudarwanto, S.Sn., M.Sn berhasil menghipnotis atau menyedot perhatian 28 Siswa di kelas. Mereka mendengarkan sambil mengikuti gerakan wayang. "Ini yang kadang siswa tidak bisa mengikuti bahasa Dewa atau bahasa jawa, namun mereka sudah memperhatikan terlebih dahulu, semoga mereka dapat membekas di jiwanya," lugasnya.Humas
Sri Sayekti, S.Pd., M.Pd kepala sekolah menyatakan melemahnya budaya dan karakter bangsa ini menjadi sorotan tajam dari masyarakat. Persoalan ini tidak boleh diabaikan karena menyangkut masa depan generasi bangsa.SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta terpanggil untuk ikut berkontribusi, salah satunya adalah mendorong guru dan tenaga kependidikan memberi keteladanan, minimal ketika mengajar membawa alat peraga.
Ki Dalang Agung Sudarwanto, S.Sn., M.Sn. memperagakan karakter wayang Wrekudara
Tanya Jawab dengan siswa - siswi Ki Dalang Sudarwanto, S.Sn., M.Sn.
Siswa - Siswi memberikan tepuk tangan kepada Ki Dalang Sudarwanto, S.Sn., M.Sn. setelah memberikan pembelajaran
Redaksi : Dwi Jatmiko, S.Pd.I.
Dokumentasi : SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta
0 comments:
Posting Komentar