Saatnya mendorong gerakan literasi dari siswa dan guru. Paling tidak, semangat ini diusung SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, sekolah di bawah binaan Majelis Dikdasmen PDM Kota Surakarta dan UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Banjarsari.
Salah satu langkah nyata ialah Pra pembelajaan dengan literasi Himpunan Putusan Tarjih (HPT) Muhammadiyah yang rutin digelar pada setiap hari pukul 07.00 sampai 07.15 di Lantai 2 Ruang Guru
Ada empat belas pokok masalah yang dibahas pada Kitab (buku) HPT Pimpinan Pusat Muhammadiyah di mana setiap pokok masalah tersebut memiliki beberapa sub-bab. Masalah pokok yang dibahas antara lain, (1) Kitab Iman, (2) Kitab Thaharah, (3) Kitab Shalat, (4) Kitab Shalat Jama'ah dan Jum'ah, (5) Kitab Zakat, (6) Kitab Shiyam, (7) Kitab haji, (8) Kitab Jenazah, (9) Kitab Waqaf, (10) Kitab Masalah Lima, (11) Kitab Beberapa Masalah, (12) Keputusan Tarjih Sidoarjo, (13) Kitab Shalat-shalat Tathawwu' dan (14) Kitab Keputusan Tarjih Wiradesa.
Di sini, sekolah tidak hanya menyediakan perpustakaan modern dengan fasilitas buku-buku yang menarik dan desain ruangan perpustakaan yang ramah dan nyaman, tetapi pembelajaran di sekolah pun dimanfaatkan untuk meningkatkan literasi siswa melalui pojok baca.
"Pada era digitalisasi dan masifnya informasi, budaya literasi menjadi keniscayaan dan memberikan bekal Al Islam dan Ke-Muhammadiyah-an kepada tenaga pendidik dan kependidikan dan siswa, merupakan satu langkah untuk menanamkan pribadi yang unggul islami yang berekadaban dan berkemajuan". kata Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Jatmiko, Kamis (28/9/2017).
Guru al Islam dan Kemuhammadiyahan SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Baruno Nasution, S.Pd.I mengatakan, "Himpunan Putusan Tarjih (HPT) Muhammadiyah penting dibaca dan dikaji oleh warga Muhammadiyah, terlebih oleh pelaku pendidikan. Karena dalam HPT terdapat berbagai penjelasan terkait hal-hal dasar yang dilakukan umat Islam. Sehingga apabila kebiasaan membaca dan mengkaji HPT ini rutin dilakukan, maka kehidupan warga Muhammadiyah akan tertata dengan baik dan bukan tidak mungkin akan membentuk sebuah karakter Religius yang kuat dan menghujam”. Humas Jatmiko.
Guru dan Karyawan membaca Al - Qur'an sebelum jam mengajar
Guru dan Karyawan sedang mempelajari buku tentang Agama Islam
Dokumentasi : Dwi Jatmiko ( SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta )
0 comments:
Posting Komentar