“Dalam rangka puncak tema tiga tentang tugas-tugasku, cukup meriah, cukup asyik dengan mereka, bahwa belajar tidak sekedar mencari llmu tetapi mencari bekal untuk menghantarkan anak-anak ke surga dan menjadi penghuni surga, belajar adalah tugas mulia” ujar Kak Nasyir di depan siswa. Dongeng adalah salah satu cara atau teknik mendidik anak tanpa kekerasan, dan mendongeng itu mendidik tanpa menggurui. Melalui dongeng terkadang juga bisa menghipnotis anak untuk bisa menerima nasihat dari orang dewasa. Melalui dongeng pula, anak-anak akan bisa menyerap dengan baik hikmah dan peristiwa yang tertanam sebagai sebuah pengalaman jiwa untuk bekal di masa dewasanya.
Di era digitalisasi, anak pasti memiliki mainan, tugas kita mengenalkan berteknologi sehat, fitur-fitur yang baik, bukan melarangya tetapi peduli dengan anak-anak kita. Ivent ini sangat bagus dan diupayakan berkelanjutan serta continue untuk membentengi mereka dari pengaruh negatif, mari kita kenalkan tugas-tugas anak kita secara tuntas dan akan menjadi sirat atau jalan untuk menyampaikan hak dan kewajiban anak, momentum yang bagus, dan semoga menjadi generasi yang handal, Jelasnya Kak Nasyir.
Kustinah Purwani, S.Pd, salah satu guru kelas 2 berharap para siswa terinspirasi dengan dongeng yang berjudul “Shirotol Mustaqim” yang menggambarkan anak saleh dan anak salah. Dengan cerita tersebut anak dapat terinspirasi atau berfikir bahwa diharapkan siswa berusaha untuk menjadi anak yang sholeh, yakni yang rajin salat, baca qur’an, menghormati orang tua, taat kepada guru dan sayang pada teman-temannya dan berbuat baik, juga tidak kalah pentingnya apabila seorang siswa rajin belajar, tentu dapat berhasil meraih cita-citanya”. tegasnya. Humas Jatmiko.
Siswa - Siswi mendengarkan dongeng yang disampaikan oleh Muhammad Nasyir, S.Pd., M.Pd
Siswa - Siswi Antusias mendengarkan dongeng
Dokumentasi : Dwi Jatmiko ( SD Muhammadiyah 1 Surakarta )
0 comments:
Posting Komentar