SOLO, JAWA TENGAH — 33 Siswa dan 17 guru Sekolah Pendidikan Karakter Berbasis Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Jawa Tengah berkesempatan menampilkan kreativitas dan inovasi dalam sebuah maha karya seni Ramayana dalam episode Anoman Duta di Perayaan milad Muhamamdiyah 2017 ke-108Hijriah/105 Masehi di Pagelaran Keraton Yogyakarta, Jumat malam, 17 November 2017.
Kepala Sekolah, Sri Sayekti, S.Pd., M.Pd., kegiatan ini merupakan kepercayaan dan penghargaan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah kepada SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta yang akan menjadi motivasi bagi sekolah untuk selalu mengembangkan diri dan berjuang di persyarikatan Muhammadiyah. Ajang ini juga menjadi sarana anak-anak menunjukkan kreativitasnya dan mendapatkan pengalaman serta membangun silaturahmi di zaman globalisasi, di tandai masifnya media sosial (Medsos) sekaligus menjadi sarana evaluasi kegiatan ektrakurikuler sekolah yang telah menjadi Juara 1 Lomba Budaya Mutu (LBM) tingkat Nasional di Kalimantan tahun 2016.
Tema Milad “Muhammadiyah Merekatkan Kebersamaan” senada dengan Sutradalang, Ki Agung Sudarwanto, S.Sn., M.Sn Pengampu Karawitan dan Pedalangan serta Guru Ekstrakurikuler mengatakan Amar ma’ruf Nahi Munkar alangkah indanhya, harus dilandasi keikhlasan dalam melaksanakan amanat patut kita aplikasikan dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Sebagaimana sang Anoman yang telah diangkat sebagai Duta Sri Rama Wijaya untuk memastikan keberadaan Sinta di Taman Argasoka. Shinta merupakan simbol dari kondisi alam yang “gemah, ripah, loh jinawi, kerta, tata, tur raharja” yaitu menunjuk pada situasi alam dan masyarakat yang baldatun, Thayyibatun wa rabbun ghafur. Keadaan yang demikian telah dijamah oleh niat angkara murka yang direfleksikan tokoh Rahwana Raja.
Anoman sebagai Duta Sri Rama Wijaya segera melaksanakan mandat yang diberikan kepadanya. Kedatangan Anoman di Taman Argasoka diketahui oleh Indrajit. Terjadilah peperangan antara keduanya, Anoman berhasil dirantai oleh Indrajit. Anoman dibakar di tengah alun-alun Negara Alengkadiraja. Api yang menjilat-jilat menyelimuti dirinya dimanfaatkan oleh Hanuman untuk membakar kraton alengka beserta isinya.
Nafisah Pawitra Suci, salah satu kelas 5 B yang ikut tampil mengatakan “saya cukup gembira dan senang karena sebagai pengalaman berkesenian, dan mengekspresikan bakat yang saya miliki”.
PP Muhammadiyah turut mengundang berbagai macam elemen masyarakat, mulai dari tokoh-tokoh agama, bangsa, politik, dan khususnya warga Persyarikatan Muhammadiyah yang berjumlah 903 “Anggota PP Muhammadiyah, Mantan Anggota PP Muhammadiyah, Kelompok Khusus (Sri Sultan ke X, GKR Hemas, Menag RI, Ketua MPR RI, DPD RI DIY, DPR RI DIY, Wakil Gubernur DIY, Hanafi Rais), VIP A Pejabat negara, Ketua Umum DPP Parpol, Ketua Umum Ormas Pusat, Gubernur, Bupati dan Walikota se DIY, Wakil Bupati DIY, Rektor, Keluarga Keraton dan media cetak. Selain itu, PP Muhammadiyah memberikan Muhammadiyah Award kepada Sri Sultan HB X, H. Roemani berjasa membangun rumah sakit Muhammadiyah dan Profesor Mitsuo Nakamura dari Jepang, karena jasa besar bagi persyarikatan. Humas Jatmiko.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar