Salah satu model pembelajaran yang dianjurkan untuk digunakan dalam pembelajaran sesuai kurikulum 2013 adalah model pembelajaran berbasis proyek (project based learning). Hal ini tentunya bukan tanpa alasan. Saat ini pembelajaran di sekolah-sekolah masih lebih terfokus pada hasil belajar berupa pengetahuan semata. Itupun sangat dangkal, hanya sampai pada tingkatan ingatan ( C1) dan pemahaman ( C2 ), belum sampai pada tahap aplikasi ( C3 ), analisis ( C4 ), sintesis ( C5 ) dan evaluasi ( C6 ). Hal ini berarti pembelajaran di sekolah belum mengajak siswa untuk menerapkan dan mengolah setiap unsur-unsur konsep yang dipelajari untuk membuat sintesis (generalisasi ), dan belum mengajak siswa untuk mengevaluasi ( berpikir kritis ) terhadap konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang telah di pelajarinya. Sementara itu aspek keterampilan ( psikomotor ) dan sikap masih diabaikan.
Teknik pembelajaran yang efektif di sekolah dasar di fokuskan pada penugasan proyek sehingga pembelajaran semakin efektif, inovatif, kreatif, menyenangkan, gembira dan berkualitas.
Dra. Novi Saptina, salah satu guru kelas 3 mengatakan kelebihan model pembelajaran proyek di antaranya adalah dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik,
“setiap peserta didik yang mendapat tugas proyek tentunya akan termotivasi untuk menyelesaikan dengan baik, dan berkompetisi sehat antar teman, ketrampilan memecahkan masalah semakin baik, juga mengoptimalkan berbagai sumber belajar serta siswa lebih aktif belajar,”.
Sebagai salah satu model pembelajaran dalam pendekatan saintifik, project based learning sangatlah cocok apabila diterapkan pada materi menyusun membuat tas dokumen penting dan membuat corak di kain dengan teknik jumputan.
Ditambahkan Dyah Ayu Ratnaningsih, SE., S.Pd salah satu Guru Kelas 4C “Guru dapat memilih model pembelajaran ini untuk mengajarkan materi tersebut, dengan bahan kain primisima, pewarna, kerikil, alat kuas, karet, dengan cara membuat kerikil diikat dengan karet, lalu kuas dicelupkan ke pewarna, disapukan ke kain, permainan warna kemudian dikeringkan.”Jelasnya. Humas Jatmiko.
Anak - Anak menggunakan cat air untuk mewarnai kain
Anak - Anak mengejarkan proyek di dalam kelas
Ibu guru menunjukkan hasil karya anak - anak di depan kelas
Dokumentasi : Dwi Jatmiko ( SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta )
0 comments:
Posting Komentar