Jakarta, Indonesia,- Sejumlah 48 Tim Seni Budaya yang terdiri 35 siswa dan 13 guru pendamping Sekolah Pendidikan Karakter Berbasis TIK SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Jawa Tengah tampil memukau di hadapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP dan 300 kepala sekolah yang terdiri dari satuan pendidikan dasar dan menengah (SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB Negeri maupun swasta yang tersebar di 34 Provinsi dalam rangka pembukaan “Workshop Fasilitasi Sarana Kesenian di Satuan Pendidikan Tahun 2018”, yang berlangsung dari tanggal 7-10 Maret 2018 di Hotel Golden Boutique, Jakarta Pusat, Indonesia.
Dalam Sinopsis yang dibacakan MC (Master Of Ceremonies). "Amar ma’ruf nahi munkar dilandasi keikhlasan dalam melaksanakan amanah patut kita aplikasikan dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Sebagaimana Sang Anoman yang telah diangkat sebagai Duta dari Sri Rama Wijaya untuk memastikan keberadaan Sinta di Taman Argasoka. Shinta merupakan simbol dari kondisi alam yang “gemah, ripah, loh jinawi, kerta, tata tur raharja” yaitu menunjuk pada situasi alam dan masyarakat yang baldatun, thayyibatun wa rabbun ghafur (Negeri yang baik dengan Tuhan Yang Maha Pengampun).
Keadaan yang demikian telah dijamah oleh niat angkara murka yang di refleksikan tokoh Rahwana Raja. Anoman sebagai Duta dari Sri Rama Wijaya segera melaksanakan mandat yang diberikan kepadanya. Kedatangan Anoman di Taman Argasoka diketahui oleh Indrajit. Terjadilah peperangan antara keduanya, Anoman berhasil dirantai oleh Indrajit. Anoman dibakar di tengah alun-alun Negara Alengkadiraja. Api yang menjilat-jilat menyelimuti dirinya dimanfaatkan oleh Hanuman untuk membakar Kraton Alengka beserta isinya. Bagaimana kiprah Hanuman sebagai Duta pinilih, kita saksikan bersama Kisah Ramayana dalam Episode ANOMAN DUTA," Jelas Sutradalang Ki Agung Sudarwanto, S.Sn., M.Sn, Rabu, (7/3/2018).
Pertunjukan Fragmen anoman duta ini juga menjadi momen untuk memperkenalkan ragam bermain musik gamelan untuk berkolaborasi dan mensugesti kepekaaan jiwa dan raga seperti, dengan Lagu atau Gending Dolanan seperti pepiling, nyuwun pangestu, Yamko Rambe Yamko, Apuse Kokondao, Berkibarlah benderaku, dan Garuda Pancasila," ungkapnya.
Jibril salah seorang siswa kelas 5 yang terlibat langsung menjadi Anoman berpendapat “kegiatan ini mampu meningkatkan olah rasa, kreatif, gigih, fokus, disiplin dan kerja sama serta tidak kalah pentingnya saya merasa senang mampu mempraktikan STAF (Siddiq, Tabligh, Amanah, Fatonah) dalam diri jiwa anoman,”
Dalam bincang-bincang di akhir kegiatan, Kepala Sekolah Sri Sayekti, S.Pd., M.Pd., Al Hamdulillah tim kesenian SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta mendapatkan kesempatan untuk tampil dalam acara workshop penyerahan sarana kesenian Direktorat Kesenian Kemendikbud. Kesempatan ini merupakan penghargaan sekaligus menjadi sarana untuk menunjukkan kemampuan anak-anak setelah mengikuti kegiatan ekstra kurikuler seni karawitan, pedalangan dan tari. Harapannya dengan kegiatan ini semakin maksimal penggunaan alat kesenian dan sebagai alat pembentukan pendidikan karakter serta wahana rerekreasi seni bagi anak-anak,”.
Selesai pementasan, para pemeran pementasan anak-anak berfoto bersama dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala sekolah, Direktur Kesenian, Direktur Jenderal Kebudayaan dan pejabat terkait. Humas Jatmiko.
Redaksi : SD Muhammadiyah 1 Surakarta
Dokumentasi : SD Muhammadiyah 1 Surakarta
0 comments:
Posting Komentar