Solo, Jawa Tengah,- Menyemarakkan HUT ke-73 RI, siswa, guru SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta mengadakan Karnaval Kebangsaan dan Dongeng Kemerdekaan, Kamis (16/8/2018).
Sebanyak 806 siswa kelas 1-6 berjalan kaki sejauh 3 kilometer dengan rute dari sekolah belok kiri lewat SMA Muh 1 lurus sampai masjid Solikhin belok kiri ke arah selatan melewati Rumah Dinas Wakil Walikota sampai Jalan Slamet Riyadi, Pasar Ngarsopura, Gerbang Mangkunegaran lalu menuju kembali ke sekolah mengenakan kostum merah putih.
Wakil Kepala Sekolah bidang Humas mengatakan, masing-masing kelas mengusung tema tertentu, misal kelas 1 tema cita-citaku, kelas 2 tani makmur Indonesia, harapan juang aku bisa, kelas 3 Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dengan 5 nilai utama Religius, Nasionalis, Mandiri, Integritas, Gotong Royong, kelas 4 Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, kelas 5 barisan pelajar I Love Indonesia dan kelas 6 Kerja Kita Prestasi Bangsa. Kostum yang dikenakan siswa disesuaikan dengan tema.
"Momen ini sudah menjadi tahunan tapi Kami hari ini spesial dan memiliki khas tersendiri bagaimana menyambut HUT RI ke-73 untuk merangsang kreativitas warga sekolah terutama peserta didik dan yang terbaik akan mendapatkan reward," terang Jatmiko usai karnaval.
Menurutnya, penyelenggaraan karnaval menyemarakkan HUT ke-73 RI bertujuan untuk membangkitkan rasa cinta tanah air dalam diri siswa. Dengan begitu akan tumbuh dan tergugah karakter generasi penerus bangsa yang tangguh dengan rasa nasionalisme tinggi.
"di era digitalisasi dan membanjirnya informasi serta konten-konten negatif yang beredar saat ini sesuai pantuan dan jangkauan, maka memperteguh rasa handarbeni atau memiliki jiwa nasionalisme harus disemai sejak dini, semoga karnaval dan dongeng ini kita bangkitkan rasa optimisme dan cinta anak-anak terhadap bangsa dan negaranya," katanya.
Di hadapan siswa Kak Jaja berhasil menyajikan sosok idola untuk anak-anak bangsa berkemajuan, berkarakter dan hebat, menghadirkan karakter baik ditiru anak-anak. Kisah tentang manusia langit, yang hidupnya penuh dengan perjuangan, tidak kenal lelah, beramal dan beribadah seperti Uais al Qarni yang berbakti pada orang tua, menuruti keinginan orang tua hingga ia merdeka di dunia karena bisa sembuh dari sakit dan merdeka di akhirat atas amal-amal baiknya.
Salah satu siswa kelas VI, Nafisah mengaku sangat senang mengikuti karnaval dan dongeng, menurut dirinya semakin cinta dengan Indonesia.
"Saya bangga menjadi anak Indonesia, NKRI harga Mati," katanya.
Humas Jatmiko.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar