Solo, Jawa Tengah,- SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta menerima 1 buku cetakan I, Oktober 2017 Penguatan Pendidikan Karakter Best Practise Rintisan PPK di 12 di Sekolah Dasar (SD) dari Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku tersebut dikirim salah satu tim penulis Ir. Dipo Handoko, Senin (27/8/2018) Pemberian ini karena dihalaman 79 ada profil SD Muhammdiyah 1 Surakarta, Jawa Tengah dengan judul Generasi berkarakter Melek Literasi Data, Digital dan Finansial.
Tahun 2016 lalu, sekolah ini diresmikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy sebagai Sekolah Aman dan Menyenangkan. Tahun 2014, sekolah swasta ini mencanangkan menjadi Sekolah Sehat. Sekolah mendirikan Kantin Sehat, yang dilengkapi dapur sehat, sebagai tempat mengolah makanan secara bersih dan higienis. Tahun 2017, sekolah memilih jargon Sekolah Pendidikan Karakter Berbasis TIK
Menurut wakil kepala sekolah bidang Humas, Jatmiko Rabu (29/8/2018), Dalam setiap jargon, sekolah menyisipkan Pendidikan Karakter yang kuat. Sehingga bukan sekedar menjadikan mereka unggul dalam akademis, dan pengembanagn diri siswa, namun juga penguatan pendidikan karakter.
“Kita bersyukur masuk dalam keduabelas sebagai contoh praktik baik Pendidikan Karakter di SD. Di antaranya SDN Menteng 03 Pagi Jakarta Pusat, SDN 20 Kota Pekanbaru, SD Muh1 Ketelan, SDN Percobaan Palangkaraya, SD Widiatmika Bali, SD Kemala Bhayangkari Balikpapan, SDN 30 Kota Selatan Gorontalo, SDN 13 Baruqa Kendari, SDN 1 Taluditi, SD Inpres Fattolo Maluku, SDN 2 Cisarua purwakarta, dan SDN 015 Kresna, Kota Bandung,” aku Jatmiko.
Dikatakan, saat ini sekolah ini terbilang sekolah tua berdiri tahun 1935 dan berusia 83 tahun. Ketika bel berbunyi pada pukul 17.15 seluruh siswa masuk ke kelas masing-masing. Antara pukul 7.00-7.15 bagi para guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan berkumpul diruang guru yang berada di lantai dua, untuk mendengarkan ceramah agama dan pembacaan ayat suci al Qur’an.
Sebelum jam pertama pembelajaran dimulai. Sebelum pintungerbang ditutup. Bapak ibu guru piket sudah harus hadir melaksanakan Among Siswa, yakni kegiatan guru-guru menyambut siswa. Budaya 5 S, Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun menjadi budaya dan pembiasaan harian bagi seluruh warga sekolah setiap bertemu.
“Kita berharap semoga mendapat buku tambahan “Penguatan Pendidikan Karakter di SD” untuk menjawab kebutuhan sekaligus sebagai koleksi dan pedoman serta menggalakkan literasi baik warga sekolah maupun eksternal, karena dicetak sangat apik dan eksklusif enak dibaca seperti membaca novel,” ujarnya.
Beragam kegiatan untuk memperkuat lima nilai karakter utama mulai dari jenis kegoiatan, yang terlibat, tempat pelaksanaan, alasan dilaksanakan dan pelaksanaan baik tertulis maupun tidak tertulis tetapi terarah dan terukur secara sistematis, ada 21 jenis kegiatan Karakter Religius, 12 jenis kegiatan Karakter Nasionalis, 9 jenis kegiatan Karakter Mandiri, 9 jenis kegiatan Karakter Gotong Royong, dan jenis kegiatan 5 Karakter Integritas.
Humas Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar