Senin, 10 September 2018
- 08.42
- admin
- Jagalan, K13, Service
- No comments
SD Muhammadiyah 8 Jagalan mengirimkan 12 guru kelas, 2 guru agama, serta 2 guru penjaskes.
Kegiatan In Service I dilaksanakan pada Jum’at, 7 September 2018 yang bertempat di aula SD N Mojosongo 3. Kegiatan tersebut diikuti oleh 8 SD imbas masing-masing SD Muhammadiyah 8 Jagalan, SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi, SD N Bororejo, SD N Lojiwetan, SD Adven, SD Kanisius Pucangsawit, SD Kanisius Sorogenen, dan SD N Mojosongo 3 (selaku sekolah induk kluster) program pendampingan kurikulum 2013.
Jumlah keseluruhan peserta dalam kegiatan tersebut sekitar 95 guru dan 2 fasilitator dari Pengawas Dinas Pendidikan Korwil II Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta.
Ketua Panitia, Dyah Sapta Riani, S.Pd. menuturkan latar belakang pelaksanaan pendampingan sesuai dengan program pemerintah mengenai pemberlakuan K-13. Sasaran kegiatan yaitu guru kelas 1,2,4 dan 5, guru agama, guru penjaskes dan kepala sekolah.
Proses pendampingan meliputi In House Training (In) dan On Job Training (On). Adapun tujuan kegiatan pendampingan antara lain, sebagai acuan penerapan K-13 di sekolah masing-masing, untuk memperluas implementasi K-13 di sekolah, meningkatkan keterampilan teknis, menguatkan karakter guru serta dapat mensosialisasikan K-13 kepada guru yang belum paham.
Pendampingan Kurikulum 2013 memang sangat diperlukan untuk melihat sejauh mana guru berhasil mempraktikkan konsep Kurikulumm 2013 di kelas, setelah sebelumnya ada beberapa guru yang telah di tatar selama kurang lebih satu minggu untuk memaksimalkan penerapan kurikulum 2013.
Dra. Maria Sorongan, M.A. selaku fasilitator menjelaskan bahwa kegiatan In Service I adalah pertemuan awal sebagai ajang berdiskusi, pendampingan dilanjutkan pada tahap On yakni fasilitator hadir di sekolah untuk melakukan penilaian kepada guru tematik, guru mata pelajaran serta kepala sekolah.
Beliau juga menegaskan perlunya kesiapan semua komponen yang ada disekolah untuk mengimplementasikan K-13 dan demi meningkatkan kualitas serta mutu pendidikan di Indonesia.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan perbedaan pendekatan pembelajaran kurikulum yang sekarang adalah pendekatan “Saintifik” yang menuntut guru menjadi fasilitator bagi para siswa sehingga dapat membentuk karakter mereka (siswa). Pendekatan saintifik melatih siswa menjadi lebih kreatif, inovatif dan memiliki keaktifan dan daya saing yang tinggi, imbunya.
Kepala SD Muhammadiyah 8 Jagalan, Parimin T.P, S.Pd., M.Pd. menambahkan dengan adanya pendampingan kurikulum 2013 ini dapat memantapkan pemahaman guru.
Humas : Andri
Editor : Marina
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar