Solo, Jawa Tengah,- Sekolah Pendidikan Karakter Berbasis TIK dan Budaya SD Muhammadiyah 1 Ketelan tahun ini menerima 4 bantuan Program Sekolah Adiwiyata dari Dinas Lingkungan Hidup Jl. Menteri Supeno No. 10 Kota Surakarta untuk mendukung sekolah adiwiyata.
4 bantuan tersebut berupa 1 Bibit Jambu Tanaman Penghijauan, 1 Tong Komposter, 1 Alat Bor Biopori, dan 1 Tong Pemilahan Sampah. An. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta Bidang Penataan Hukum dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Kasie Peningkatan Kapasitas Lingkungan Bany, SE., MM mengatakan semoga dengan ditetapkan sekolah adiwiyata tingkat Kota Surakarta. Penghargaan Sekolah Adiwiyata sesuai keputusan Walikota Nomor : 660/26.8 Tahun 2018 diserahkan Senin, 3 September 2018 untuk bisa memotivasi warga sekolah.
"Diharapkan untuk tahun 2018 sekolah adiwiyata (sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan hidup) bisa menjadi motor penggerak masyarakat yang peduli dengan sampah, mulai tahun 2018 akan diberdayakan bank-bank sampah melalui bank sampah di sekolaha, diharapkan pula peran serta dari Bank Sampah Induk “Solo Berseri” untuk menjadi salah satu jembatan kepada sekolah-sekolah yang mempunyai bank sampah,"ujarnya setelah penyerahan, Rabu (4/8/2018).
Ditambahkan, Bank Sampah telah diresmikan Wakil Walikota Dr. H. Achmad Purnomo, Minggu (22/7/2018) bertempat di Taman Balekambang pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2018.
8 Rangkaian menuju sekolah adiwiyata di antaranya sosialisasi, kunjungan lapangan, pembinaan/visitasi lapangan, penetapan, penyerahan hadiah, bantuan sarana dan prasarana, anjangsana, evaluasi dan persiapan menuju provinsi.
“Seklah Adiwiyata diharapkan membantu pemerintah dalam rangka mewujudkan lingkungan yang bersih dan hijau,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil kepala sekolah Bidang Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan mengatakan Perilaku membuang sampah alangkah indahnya harus di edukasi secara benar, sejak dini.
Dan menjadi bagian manajemen satu atap serta pembelajaran bagi elemen sekolah khususnya peserta didik dalam rangka mendorong dan memberikan motivasi guna meningkatkan peran aktif warga sekolah untuk mewujudkan sekolah adiwiyata.
“Membuang sampah tidak sekadar pada tong sampah, melainkan perlu memahami mana tempat sampah organik, nonorganik dan diharapkan pula melek Literasi baca tulis, Literasi berhitung, Literasi sains, Literasi teknologi informasi dan komunikasi, Literasi finansial, Literasi budaya dan kewarganegaraan, yang muaranya meneguhkan dan menguatkan pendidikan karakter bagi anak bangsa di era kekinian “ harapnya..
Humas Jatmiko.
Kamis, 06 September 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar