Solo - Pencak silat adalah salah satu ilmu bela diri khas nusantara. Istilah silat dikenal secara luas di Asia Tenggara, tetapi khusus di Indonesia, istilah yang lazim digunakan adalah pencak silat. Pencak silat memiliki gerakan unik yang mengalir layaknya tarian, setiap gerakan mengandung makna filosofis yang membuat pencak silat menjadi salah satu ilmu bela diri yang menarik minat dunia.
Sebagai generasi penerus, kita mempunyai tanggung jawab untuk melestarikan pencak silat, salah satu caranya dengan mempelajari olahraga warisan budaya yang mendunia tersebut, seperti pemandangan yang terlihat pada Selasa pagi (16/10/2018), di halaman SD Mapan (sebutan SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta). Puluhan siswa kelas 4 mengikuti proses pembelajaran tematik kurikulum 2013 tema IV materi pelajaran olahraga bela diri. Guru penjaskes mengajarkan pola gerak dasar lokomotor dan nonlokomotor pembentuk gerak dasar bela diri, seperti teknik langkah kaki, tangkisan, pukulan, serta tendangan.
Agus Nurhidayat, salah seorang guru penjaskes SD Mapan, memeragakan sekaligus menjelaskan kepada siswa pentingnya sikap kuda-kuda dalam penguasaan materi pembelajaran bela diri pada awal kegiatan pembelajaran. “Sikap kuda-kuda merupakan pondasi dalam setiap serangan atau bertahan”, jelasnya. Setelah peragaan gerakan, secara bersama-sama siswa mempraktikkan gerakan yang sudah dijelaskan, dengan dipandu oleh guru penjaskes dan salah seorang siswa kelas 4 yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikulerolahraga beladiri Tapak Suci, Zulfikar Alif. Pada akhir pembelajaran, seluruh siswa dikumpulkan untuk mengomunikasikan pengetahuan yang diperoleh tentang olahraga bela diri pencak silat.
Menurut Andri, humas SD Mapan sekaligus guru penjaskes, ada banyak manfaat yang dapat diperoleh melalui pencak silat. “Pencak silat memiliki banyak manfaat, selain menyehatkan tubuh, olahraga ini berguna untuk membela diri dari gangguan kejahatan. Terlebih, pencak silat kini menjadi lebih dikenal setelah menjadi cabor penyumbang medali emas terbanyak bagi Indonesia dalam perhelatan akbar Asean Games yang baru saja selesai digelar, artinya, jika pencak silat digeluti dengan rasa percaya diri dan sungguh-sungguhmaka dapat mengantarkan kita mencapai prestasi”, tuturnya.
Andri mengungkapkan pembelajaran olahraga menjadi lebih menyenangkan dengan melibatkan kegiatan mengamati, menanya, melakukan (mempraktikkan), dan mengomunikasikan. “Melalui pendekatan ilmiah, dengan menerapkan 5M, secara tidak langsung siswa dilatih untuk mengembangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan. Siswa menjadi lebih paham dan merasa senang saat pembelajaran penjaskes”, imbuhnya.
Editor : Marina Rizky TC
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar