Solo- Sejumlah 81 siswa kelas VI yang terdiri dari 36 siswa putra dan 45 siswi putri SD Mapan (SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta) mengikuti kegiatan “Kemah Muhasabah ke-4 Hizbul Wathan Qobilah SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta ”. Kegiatan yang bertempat di Camping Ground River Moon Klaten, Desa Karanglo, Polanharjo, Klaten tersebut merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun untuk siswa kelas VI.
Upaya pengembangan pendidikan karakter menjadi target utama dalam kegiatan yang digelar pada Sabtu-Minggu, 29-30 September 2018. Salah satu aspek penting dalam pengembangan karakter adalah pengenalan diri sendiri (jatidiri), sesama, dan lingkungan sekitar. Karakter harus dibangun dan dikembangkan secara sadar melalui suatu proses yang tidak instan.
Kegiatan yang dikemas di alam terbuka dalam bentuk persami tersebut dirasa perlu untuk menumbuhkan pembiasaan positif, peningkatan kedisiplinan, serta penguatan mental siswa. Tak kalah pentingnya, guna menumbuhkan sikap kerja sama antarsiswa dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Parimin Tedjo Pramono, Kepala SD Muhammadiyah 8 Jagalan, dalam upacara pembukaan mengingatkan anak-anak agar dalam kegiatan kemah senantiasa melaksanakan Undang-undang Pandu Hizbul Wathan, utamanya isi Undang-undang nomor tujuh yakni “melaksanakan perintah tanpa membantah”. Beliau menuturkan bahwa dengan dasar Undang-undang Pandu HW, maka target dan tujuan kegiatan Insya Allah tercapai, karena selain dapat belajar mensyukuri ciptaan Allah di alam terbuka, anak-anak menjadi lebih mandiri, tidak cengeng, tidak mudah mengeluh, lebih disiplin, bertanggung jawab, serta dapat menemukan jatidiri.
Kegiatan kemah muhasabah disambut dengan sukacita dan antusias oleh anak-anak, terlihat dari persiapan mereka sebelum hari H yaitu dengan berlatih mendirikan tenda dan yel-yel dari masing-masing regu yang sudah dibentuk oleh guru kelas VI.
Seluruh rangkaian kegiatan bernilai positif, yang paling penting yaitu pada sesi muhasabah. Pada sesi tersebut, siswa diberikan motivasi dan diminta untuk bermuhasabah diri melalui media alam terbuka pada malam hari.
“Muhasabah itu kan artinya instropeksi diri, sehingga pada saat kemah anak kita ajak untuk mengoreksi diri agar menjadi individu yang berakhlak baik melalui cara mentadaburi alamNya Allah. Harapan kami, siswa yang semula belum rajin sholat menjadi rajin sholat, yang belum berbakti kepada orang tua menjadi lebih berbakti, yang belum menghormati guru nantinya dapat menghormati guru, serta dapat lebih menghargai orang lain”, jelas Handi Nur Cahyo, pemandu kegiatan muhasabah sekaligus perwakilan wali kelas VI.
Selain itu, sebagai wujud kepedulian SD Muhammadiyah 8 Jagalan terhadap lingkungan, guru bersama siswa memberikan sebanyak 17 tong sampah kepada Kepala Desa Karanglo, Polanharjo, Klaten pada sesi kegiatan bakti sosial. Tong sampah tersebut nantinya akan disalurkan ke beberapa masjid dan pengelola bank sampah di Polanharjo.
Editor: Marina Tri Cahyani
Humas Andri Nugroho; 085727080213
Selasa, 02 Oktober 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Barakallah...
BalasHapusSmoga anak2 tmbah lbih baik akhlaqnya...
Aamiin
BalasHapus