APA DAN MENGAPA
---- Pendidikan alternati Sekolah Kreatif; Mengembalikan Idealitas Konsep Pendidikan Islam ----
Sekolah kreatif SD Muh 18 surakarta. SD ini merupakan
metamorfosis SD Muh 18. Dasar pengembangan sekolah ini dikarenakan perkembangan
peninatnya semakin menurun bahkan hampir pada titik kejenuha. Ini dibuktikan
pada tahun pelajaran 2016/2017 siswanya satu sekolah tinggal 10 anak. Dan
sekarang jumlahnya meningkat menjadi 35 yang diajar dengan model
pembelajaran Kreatif dengan ditambah
kelas 4, 5, dan 6 jumlahnya 6 anak sehingga jumlah total 41. Insya Allah mulai
tahun pelajaran 2019/2020 akan dijadikan satu tempatnya di Sekolah Kreatif Gandekan.
Brdasarkan rencana tersebut pembangunan gedung lantai 2 segera dimulai dan
Insya Allah Maret 2019 sudah selesai. Mengapa Sekolah Kreatif? Pengembangan SD
Muh 18 diperlukan pendidikan alternatif. Pendidikan alternatif ini bagian dari
upaya pendidikan untuk peningkatan kualitas pendidikan di lingkungn
Muhammadiyah kbususnya dan pendidikan di indonesia pada umumnya.
Pilihan
pendidikan alternstif berbasis kreatif didasasrkan atas empat
pertsnyaan: 1) bagaimana menghadapi lingkungan dan masyarskat yang terus
menerus berubah. 2) Bagaimana mengatasi tantangan yang kompleks. 3)
Bagaimana menerapkan keterampilan menghadapi kedua hal tetsenut dslam
kehidupan sehari-hari. 4) Bagaimana ketiga hal tetsebut dikembangkan
debagai wahana untuk membina ruh dan praktek kehigupan islami sehingga
mampu mewujudkan islam sebagi rahmatan lil alamim. Jadi pendidikan
alternati yang dikembangkan adalah idealitas konsep pendidikan islam.
Sejatinya pendidikan adalah peradaban. Dari lembaga pendidikan insya
Allah akan mendukung atau sebagai dasar lahirnya kaum intelektual yang
menghasilkan solusi bagi problim masyarakat sebagaimana kita pahami dari
sirrah nabawiah bahwa kaum intelektual kaum intelektual senantiasa
diandalkan oleh penguasa untuk meningkatka kualitas hidup msyarakat dan
menyelesaika permahalahan teknis yang muncul di tengah masyarakat.
Persyaratannya pendidikan seharusnya menjadi penjaga ideologi dan
kebudayaan didalam hati anak-anak.
Dengan
demikian pendidikan islam bukan sekedar berfungsi sebagai upaya pelestarian
ajaran dan nilai-nilai agama islam, tetapi juga berfungsi untuk mendorong
pengembangan kecerdasan serta kreativitas siswa serta pengembangan sumbrdaya
manusia yang produktif dan inovatif yang memiliki jiwa pesaing, sabar rendah
hati, menjaga harga diri berempati, mampu mengendalikan diri, berakhlak mulia
bersikap amanah dalam menjalankan tugas-tugas hidupnya. Bukankah Allah swt
menganugerahkan manusia empat daya atau ke kuatan melalui tanah dan Ruh Illahi:
1) daya tubuh yang mengantarkan manusia berkekuatan fisik, 2) daya hidup yang
menjaxikan manusia memiliki kemampuan mengemangkan dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan serta mempertahankan hidupnya dalam menghadapi tantangan, 3) daya
akal yang memungkinkan manusia memiliki dam menguasai iptek dan 4) daya kalbu
yang memungkinkan manusia bermoral, merasakan keindahan, kekuatan iman dan
kehadiran Allah.
Sekolah
kreatif memandang memandang alam semesta sebagai obyek dan sumber belajar
(ayat- ayat qauniyah) dan merupakan bagian penting ketika siswa melakukan
aktivitas akal budi melalui indera, akal dan qolbu sehingga islam melarang
menyikapi, mengikuti dan membantah sesuatu tanpa ilmu.
0 comments:
Posting Komentar