SOLO,- Sebanyak 40 Siswa yang tergabung dalam tim Kesenian Sekolah Dasar Swasta Rujukan (SDSR) SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Kolaborasi Wayang Orang dan Wayang Kulit akan kembali beraksi. Rabu, (7/11/2018), di Pendapa Ageng “GPH Joyokusumo” Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Solo Jln. Ki Hajar Dewantara 19 Kentingan, Jebres, Surakarta.
Wayang diresmikan sebagai warisan dunia oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (Unesco). Sebagai warisan budaya, Pemerintah Indonesia menetapkan 7 November sebagai Hari wayang.
“Bangga sekolah Pendidikan Karakter Berbasis TIK dan Budaya diberikan kepercayaan untuk manggung dalam acara berskala dunia, sekaligus merupakan prestasi tersendiri, terima kasih panitia Hari Wayang Dunia IV tahun 2018” kata Jatmiko, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas.
Ki Agung Sudarwanto, S.Sn., M.Sn yang juga pengurus PEPADI Solo membeberkan, penabuh dan pesinden dari sekolahnya akan memberikan penampilan maksimal Gebyar Wayang Jagad Mendalang Srategi Pemajuan Kebudayaan bagi generasi milenial.
"Dengan adanya Hari Wayang Dunia, sebagai wahana untuk menuangkan ide, gagasan, berupa kreativitas dalam sajian wayang kulit sehingga mampu menjiwai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menuju Manusia Pembangunan Indonesia yang berkemajuan, sehingga mampu menciptakan rasa ”‘Hayu lan Rahayu” ," bebernya.
Agung, panggilan guru seni budaya, praktisi kesenian sekaligus pembina kegiatan ekstrakurikuler ini mengungkapkan, anak didiknya akan bermain lepas saat menabuh gamelan dan diperkuat dalang bocah milenial Gibran Maheswara.
Humas Jatmiko.`
Selasa, 06 November 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar