SOLO – Ustaz Heru Sudiarso, S.Pd punya tips tujuh cara mengatasi sifat dengki dan iri hati mengawali hari kedua di tahun 2019 M. Hal itu dia kemukakan dalam Kuliah Tujuh Menit (Kultum), di Ruang Guru lantai II Sekolah Dasar Swasta Rujukan (SDSR) SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Surakarta, Jawa Tengah. (1/3/2019).
Menurut guru kelas VI yang sehari-hari mengajar dan mendidik spesialis Bahasa Indonesia, sungguh betapa buruk dan jeleknya sifat iri dan dengki. Karena kedua sifat ini memakan habis tak tersisa kebaikan dan amal perbuatan.
“Sifat dengki dan iri hati yang melekat pada diri kita, akan membawa kita ke dalam api neraka, al Hasadu ya’kulul hasanaati – kedengkian akan memakan kebaikan,” jelasnya.
Penyakit iri dengki, sangat merusak diri sendiri, orang lain, dan masyarakat. Karena penyakit hati ini mampu menjangkiti siapa pun. Bila dibiarkan dalam tempo yang lama, penyakit ini dapat menimbulkan sikap yang destruktif bagi pengembangan kepribadian. Bahaya iri hati dijelaskan Heru melalui firman Allah Swt., Qs. An Nisa ayat 32.
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu,” jelasnya.
Dalam kultum itu, Heru menekankan bagaimana cara mengatasi atau menghilangkan sifat dengki dan iri hati.
“Menerima ikhlas, mengucapkan selamat kepada yang mendapat kebaikan, mendengarkan kata hati, bersyukur dengan cara syukuri setiap nikmat Allah, berserah diri, sesungguhnya segala sesuatu yang ada di dunia adalah ujian dari-Nya, dan berdo’a, Imbuhnya. .
Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Jatmiko menyampaikan kegiatan itu rutin dilaksanakan sebelum kegiatan belajar mengajar dan kultum ini mengawali hari kedua masuk di semester 2, membangun komitmen dan berkinerja tinggi.
“Yang bertugas menyampaikan kultum bergantian. Dalam satu tahun pelajaran, semua guru karyawan pasti kebagian jatah kultum di ruang guru yang telah di jadwal wakil kepala sekolah bidang AIK Ahmad Syaifuddin, S.Pd.I., dan diketahui kepala sekolah Sri Sayekti, S.Pd., M.Pd.,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, tenaga pendidik dan kependidikan menyampaikan tema yang berbeda-beda.
“Dengan begitu, audiens mendapatkan ilmu baru saat mendengar kultum. Dan tentunya kultum mengambil dalil yang sahih sekaligus mendalami Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah (HPTM),” paparnya.
Humas Jatmiko.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar