SOLO,- Di hadapan sebanyak 40 orang, terdiri dari unsur pengelola Kantin Sekolah SD/SMP Negeri dan Swasta, Orang Tua Murid, OSIS, SKPD Pemerintah Daerah, Akademisi, LSM dan media massa Sri Sayekti, S.Pd., M.Pd, kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta memberi tips untuk menjadikan kantin sehat unggulan sekolah untuk mewujudkan ketersediaan beragam pangan bergizi, seimbang dan aman yang berperan mencerdaskan bangsa, Kamis (24/1/2019) kemarin.
Hal tersebut disampaikan Sayekti, sapaan akrabnya saat menjadi nara sumber di Hotel Indah Palace Jl. Veteran No. 284 Tipes, Serengan, Surakarta, Jawa Tengah atas undangan Yayasan Gita Pertiwi –Ecological Studies Programme- melengkapi prestasi atau capaian kota Solo sebagai Kota Cerdas kategori kota besar 2018 berdasarkan Index Kota Cerdas Indonesia (IKCI), bergabung dengan sejumlah kota besar di dunia dalam Pacta Milan, kota Solo sebagai Kota Cerdas Pangan (Food Smart City).
Sayekti menyampaikan rasa senang, hormat, dan bangga atas undangannya. Kepala SD yang telah membawa sekolahnya menjadi Sekolah Dasar Swasta Rujukan (SDSR) versi Kemendikbud RI dan berbagai prestasi baik lokal, maupun nasional itu kemudian membeberkan berbagai hal terkait tentang bagaimana manajemen kantin sekolah.
Perempuan berkerudung itu menjelaskan, bahwa program kantin sekolah bagian integral satu atap dari program sekolah secara keseluruhan, sehingga dikelola oleh tim yang mendapat SK dari kepala sekolah, memiliki program kerja, target, SOP yang baku, dan masuk kurikulum.
“Kantin SDM 1 Ketelan berdiri sejak tahun 2014, dibina oleh majelis dikdasmen PDM Solo, Dinas Pendidikan, Kesehatan, Puskesmas Stabelan, Ketahanan Pangan, BPOM dan bekerja sama dengan RS PKU Muhammadiyah Solo, Fakultas Kedokteran, Gigi UMS, dan Stikes Aisyiah, dan kita harus punya sistem kontrol, bisa melaksanakan berbagai uji laborat mulai dari air, usap, makanan dan minuman serta uji komposisi gizi makanan yang dijual,” katanya.
Kemudian menurut Sayekti untuk mewujudkan kantin sehat memerlukan dukungan kepedulian, kebijakan maupun dana, untuk itu harus ada kerja sama yang harmonis antara sekolah, orang tua murid (komite), lingkungan masyarakat maupun pemerintah daerah.
“Program kantin sehat bukan program instan, diperlukan proses pembiasaan dan pembudayaan, keberhasilan program ini, bisa diketahui dengan menunjukkan tanda-tanda keberhasilan terutama diindikasikan dengan adanya pelayanan UKS yang prima, keberadaan kantin sehat yang diminati warga sekolah, PHBS terbangun, dan derajat kesehatan siswa sangat tinggi,” tambahnya.
“Tujuan dan manfaat pendirian kantin sehat, mampu meningkatkan proses pembelajaran sebagai indikasi sekolah sehat, memiliki ketahanan pangan dan kesehatan, menciptakan kondisi sekolah yang baik, tempat pembelajaran, penyadaran dan upaya menjaga kesehatan lewat penyediaan pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA), yang muaranya mengenalkan konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman sehingga membawa kepada keluarga keragaman konsumsi pangan,” pungkas perempuan asli Solo itu.
Humas Jatmiko.
Minggu, 03 Februari 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar