SOLO,- Sebanyak 90 guru karyawan (gukar), komite sekolah SD Islam Hidayatullah Banyumanik, Semarang berada dalam naungan Yayasan Abul Yatama di atas tanah seluas 8000 meter persegi melakukan studi banding ke Sekolah Dasar Swasta Rujukan (SDSR) versi Kemendikbud RI SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta terkait sekolah Adiwiyata, sekolah peduli dan berbudaya lingkungan serta layanan peningkatan kualitas pendidikan.
"Insya Allah aula sekolah ini menjadi saksi bahwa teman-teman kita dari sabang sampai merauke sudah hadir di sini, bukan untuk studi banding tetapi studi sanding, belajar bersama menyandingkan dua hal yang tidak jauh berbeda, kemudian kita ATM (amati, tiru, modifikasi), kami terus belajar, memberikan pelayanan yang terbaik kepada umat dalam hal ini pada siswa, maju dan bersinar bersama," ungkap Kepala Sekolah SDM 1 Ketelan Sri Sayekti, Sabtu (16/3/2019).
Kepsek Yekti menegaskan apa yang dilihat adalah hasil kolaborasi dari seluruh stake holder (pemangku kepentingan) mulai dari guru karyawan, siswa maupun orang tua.
Semua hal kami lalukan bersama bergotong-royong sehingga menjadi Sekolah Pendidikan Karakter Berbasis TIK dan Budaya, Sekolah Rujukan serta dinobatkan The Most Favorite Elementary Islamic School In Quality Education Program of the year 2019 dari Indonesia Development Achievement Foundation (IDAF). Yang muaranya menjadi destinasi tersendiri bagi warga sekolah lain.
Menurut Kepsek SDI Hidayatullah Semarang Ratna Arumsari, kedatangan rombongan bertujuan belajar dan sedang memimpikan sekolah Adiwiyata dan sama-sama memajukan sekolah Islam.
“Disambut dengan senyuman ramah, sungguh hari yang luar biasa. Kita menyaksikan penampilan dari anak-anak yang membuat kaget, penyambutan luar biasa, semoga mendapat balasan yang tak tehingga dari Allah, hari ini kita belajar sekolah Islam yang besar di Surakarta, kami ingin belajar dan sedang memimpikan sekolah Adiwiyata, dimulai dari sosialisasi, sistem, manajemen, tetapi juga belajar mengenai keramahtamahan, kerendahan dan ketulusan hati,” ujarnya.
Dalam acara tersebut disambut dengan Lancaran Pendidikan Karakter, Lancaran Adiwiyata, Gangsaran 5, tari sluku batok beserta gamelan, Tapak Suci Putera Muhammadiyah, Solo Vokal Deen Assalam, Duta Adiwiyata, pembacaan kalam ilahi secara murattal, kemudian dilanjutkan dengan pemberian cindera mata dari kedua belah pihak sekaligus peluncuran Kayon Adiwiyata.
Ki Agung Sudarwanto, Pria kelahiran Desa Kauman, Nganjuk Jawa Timur pada 4 Agustus 1979 ini mengatakan, Dalam upaya pengembangan seni budaya kami siap kolaborasi gelar Apresiasi Seni (Karawitan, Pedalangan, Tari) di Semarang. Melalui Seni dan Budaya diharapkan mampu membentuk karakter generasi jaman millennial.
” Hal itu dianggap penting dan masih relevan dijaman kekinian dengan seni tradisi secara sadar atau tidak mereka telah dibius dalam pembentukan budi pekerti, sopan santun, dan tata krama,” kata Agung yang meraih gelar S-2 dari ISI Solo.
Lalu kunjungan ke BUM’S, Kantin Sehat, Laboratorium Botani dan Studio Radio Streaming Solo Belajar diakhiri dengan foto bersama.
Sesi tanya jawab juga berlangsung gayeng dan hangat. Ikut menyambut kunjungan ini Majelis Dikdasmen Drs H Harminto, Korwil III Pengawas Gugus II Mulyanto, Wakasek Bidang Kurikulum SW Winarsi, Wakasek Kesiswaan Imam Priyanto, Wakasek Sarpras Sahudi, Wakasek AIK Ahmad Syaifuddin, Wakasek Humas Jatmiko dan bendahara sekolah. Hadir pula Sentot Widodo juri Adiwiyata tingkat Propinsi.
Humas Jatmiko.
Minggu, 17 Maret 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar