Pagi itu suasana di SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo terlihat normal seperti hari-hari biasanya. Proses belajar mengajar berjalan sesuai jadwal pelajaran tiap kelas.
Tepat pukul 08.17 wib tiba-tiba terdengar suara sirine tanda terjadinya gempa bumi meraung-raung di sudut-sudut sekolah. Tanpa dikomando, seluruh siswa yang sedang mengikuti pembelajaran di dalam kelas berupaya melakukan langkah-langkah penyelamatan diri.
Siswa terlihat sigap melindungi kepalanya menggunakan tas sekolah dan berkumpul area evakuasi darurat yang terletak di pojok-pojok ruangan kelas. Area tersebut dibatasi stiker kuning yang ditempelkan di lantai pojok ruangan kelas.
Setelah bunyi sirine tanda gempa berhenti, wali kelas langsung mengkomando siswanya untuk berjalan keluar kelas dengan tetap melindungi kepala menggunakan tas. Mereka diarahkan untuk melewati jalur evakuasi dan berkumpul di titik kumpul yang terletak di halaman masjid Kottabarat.
Wali kelas kemudian mengabsen siswanya untuk mengetahui ada atau tidak siswa yang masih terjebak di dalam kelas. Saat mengetahui ada beberapa siswanya yang belum ada di titik kumpul, wali kelas beserta beberapa tim guru menyisir kelas dan menngevakuasi siswa yang masih terjebak di dalam kelas. Beberapa siawa yang mengalami luka-luka dan patah tulang langsung mendapatkan pertolongan pertama oleh tim UKS dan dokter kecil.
Adegan di atas adalah bagian dari simulasi menghadapi bencana gempa bumi yang dilakukan oleh SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo bekerjasama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Solo. Simulasi ini dilakukan dalam rangka peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN), Jumat (26/4/2019).
Simulasi melibatkan 145 siswa kelas IV dan V beserta tim guru dan relawan MDMC yang berjumlah delapan orang. Anya Parisya Rivendra, salah satu siswa kelas IV mengaku mendapatkan banyak ilmu baru dari kehiatan simulasi tersebut. "Saya jadi mengerti langkah-langkah yang harus dilakukan jika sewaktu-waktu terjadi musibah gempa bumi," ungkapnya.
Wakasek bidang Kesiswaan dan Humas SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo, Muhamad Arfin menyampaikan bahwa simulasi tersebut di samping untuk memperingati HKBN 2019 juga sekaligus untuk mengevaluasi kesiapan sekolah dalam menghadapi bencana. Evaluasi tersebut meliputi sarana prasarana dan perangkat sumber daya manusia yang memiliki wawasan tanggap bencana.
"Simulasi ini merupakan upaya sekolah dalam kesiapsiagaan menghadapi b3ncana gempa bumi sehingga bisa meminimalkan korban," pungkasnya.
Muhamad Arifin / Humas SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo 081329718196
Sabtu, 27 April 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar