Muhammadiyah Gerakan Islam
Pengemban Amanat Tuhan
Pelaksana Setia Ampera
Amar makruf Nahi Mungkar
Menegakkan Kebenaran
Memberantas Kebatilan
Mari Semua Warga Muhammadiyah
Bersama-sama rakyat Indonesia
Memberantas Fitnah Kejahatan
Giat Mendakwahkan Islam
Menuju Kesempurnaan Pancasila
Negara Adil makmur Aman Sentausa
Dibawah Ampunan Tuhan.
Lagu : Muhammadiyah Gerakan Islam
Syair dan lagu Ciptaan : H. Abdul Madjid Harsolumakso
Ketika itu memang Ustaz Fathurrahman Kamal, Lc., M.A. sedang memberikan pengajian pada Hari Bermuhammadiyah, Minggu 31 Maret 2019, di Aula Balai Muhammadiyah Keprabon Surakarta.
Sebelum tausiyah, semua hadirin menyanyikan lagu yang biasa masyarakat Solo menyebutnya Mars Muhammadiyah, meskipun sebetulnya lagu itu berjudul Muhammadiyah Gerakan Islam yang dinyanyikan dengan tempo mars, yaitu secepat barisan berjalan. Selain Muhammadiyah Gerakan Islam, ada 2 lagu lagi yang dinyanyikan yaitu Sang Surya dan Mars Aisiyah.
Ustaz Fathurrahman yang saat itu sedang menerangkan pentingnya manusia bermusahabah, dikarenakan manusia itu memang mempunyai fitrah yang hanif. Fitrah yang berarti cetakan manusia menerima kebenaran dan menolak kebatilan. Sedang hanifahnya diaplikasikan pada kepatuhan pada agama dan ketertiban dalam berorganisasi.
Pembahasan kemudian berlanjut dengan fenomena zaman kini. Rupanya bahasan zaman kini yang dimaksudkan ustaz ini cocok dengan syair lagu Muhammadiyah Gerakan Islam.
Ustaz itu lalu bertanya “Tadi … tadi, lagu yang pertama tadi. Sebelum lagu Sang Surya“. “Saya merinding mendengar syairnya“. Lalu ustaz yang cerdas dan bijak itu menghubungkan bahasannya dengan lagu itu.
Bila ditilik dari syairnya, memang syair itu mewakili fenomena gerakan dakwah Muhammadiyah kini. Betapa hebatnya ustaz itu, dengan cara berpikirnya, mampu menembus hal yang secepat kilat ada didepan mata. Lagu itu diciptakan oleh H. Abdul Madjid Harsolumakso. Banyak lagu yang ia ciptakan pula. Sebagian kumpulan lagunya yang bernafaskan islam diorbitkan oleh putranya sendiri Dr. Soetomo melalui The Indonesian Keroncong Center di Jakarta. Lagu-lagu itu ditampilkan dengan orkestra yang dipimpin oleh Didik SS. Siapakah sebetulnya H. Abdul Madjid Harsolumakso itu? Dia adalah seorang laki-laki yang bekerja di Pemda, putra dari Harsolumakso perajin batik di Keprabon.
Harsolumakso adalah pejuang Muhammadiyah di Solo bersama dengan Kyai Sontohartono, Bapak Moelyadi, Bapak Dasuki, dan lain-lain. Abdul Madjid juga bersama dengan Bapak Suhud Rais (ayahanda Amien Rais), Bapak Muchson Burhani, dan lain-lain. Abdul Madjid ini selalu dipesan ayahnya, agar membantu menghidupkan Muhammadiyah meskipun dia bekerja di Pemda.
Abdul Madjid, sang putra inipun menuruti ayahnya dengan mencipta lagu-lagu untuk Muhammadiyah dengan rasa ikhlas seperti yang diajarkan ayahnya. Diakhir hayatnya Harsolumakso menitipkan kepada putranyaAbdul Madjid agar tetap membantu menyuburkan dakwah Muhammadiyah. Abdul Madjid berjuang dalam dakwah di Muhammadiyah dengan kawan-kawannya, salah satunya ayahanda Amien Rais.
Ikhlas membantu Muhammadiyah, adalah kata yang selalu diingat oleh Abdul madjid dari ayahnya Harsolumakso. Istri dan anak-anaknya dididik untuk menuntut ilmu dengan tekun dan tidak lupa ikhlas membesarkan Muhammadiyah sekuat tenaga yang dipunyai.
Kini putra-putrinya sudah menjadi orang. Kepada cucunya dipesankan agar selalu mendatangi pengajian Muhammadiyah dan kenanglah “Itulah buah keikhlasan eyang dan eyang buyutmu“. Lalu dilantunkannya nyanyian “ walaupun besar pengorbanan kita tidak sia-sia … dengarlah muray berdendang Muhammadiyah kita jaya ...“.Demikian lantunan nyanyiannya untuk cucunya yang kini menjadi Dosen Sastra Inggris di kampu IAIN Surakarta dan Harapan Bangsa Surakarta. Dia juga basis di komunitas Solo Jazz Society. Rupanya bakat eyangnya menurun pada cucunya.
Muhammadiyah Gerakan Islamyang diciptakan dengan segenap jiwa dan ikhlas rupanya telah bisa dibaca ruhnya oleh Ustad Fathurahman Kamal, Lc., M.A. Terimakasih Ustaz, salam dari kami sekeluarga*.
*Penulis : Dra. Novi Saptina Guru SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo
Pengirim Humas Jatmiko.
Minggu, 07 April 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar