Gerimis yang mengguyur Kota Solo sejak malam tidak menyurutkan siswa kelas 5 SD Muhammadiyah PK Kottabarat belajar di luar kelas, Kamis (4/4/2019). Sebanyak 58 siswa kelas 5 yang terbagi ke dalam delapan kelompok terlihat asyik mencatat dan mengumpulkan data terkait jenis kendaraan yang melintas di beberapa ruas jalan di Kota Solo.
Dalam pembelajaran ini, selama durasi waktu 30 menit setiap kelompok diberi tugas untuk mengamati dan menghitung secara langsung jumlah jenis kendaraan tertentu yang melintas di jalan raya. Lokasi yang dipilih antara lain ruas jalan dr. Muwardi di depan masjid Kottabarat, jalan Slamet Riyadi depan RS DKT, jalan Adisucipto di depan SMK N 4 Surakarta, dan jalan Ahmad Yani tepatnya di depan Markas Kodim.
Andi Arfianto, guru Matematika kelas 5 menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan aplikasi dari Kurikulum 2013 untuk mata pelajaran Matematika KD 4.7 dengan materi membaca dan menyajikan data. Setelah kembali ke sekolahan setiap kelompok akan menyajikan data pengamatannya ke dalam diagram batang menggunakan media kertas karton dan pensil warna.
Pada tahap selanjutnya, setiap kelompok diberikan durasi waktu selama tiga hari untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya menggunakan media Vlog. Hasil Vlog tersebut harus diupload ke Instagram dengan tagar #sdmuhammadiyahpksolo. Nantinya, kelompok yang mendapatkan "like" terbanyak akan mendapatkan hadiah dari sekolah.
Model pembelajaran ini merupakan tindak lanjut dari parenting program beberapa pekan sebelumnya yang mengangkat tema "Belajar Menjadi Peneliti". "Melalui riset di beberapa ruas jalan, siswa akan mendapatkan pengalaman menjadi peneliti langsung di lapangan," ungkapnya. Selain itu, kegiatan tersebut juga untuk melatih kemampuan berpikir analitis dan meningkatkan literasi digital bagi siswa.
Salah satu siswa kelas 5, Naufal Aziz Nufa Putra merasa tertantang dengan model pembelajaran tersebut. Ia bersama kelompoknya bertugas mengamati dan mencatat jumlah bus yang melintas di ruas jalan dr. Muwardi. "Ternyata menjadi peneliti itu asyik, bisa bekerja sambil jalan-jalan," ungkapnya dengan penuh semangat.
Muhamad Arifin, Wakasek bidang Kesiswaan dan Humas SD Muhammadiyah PK Kottabarat menyatakan bahwa sekolahnya memang sedang membangun budaya sekolah yang muaranya pada penguasaan kompetensi era revolusi industri 4.0. "Kami mengembangkan model-model pembelajaran yang merangsang siswa berpikir kritis, mengajak mereka menyelami teknologi digital sekaligus melatih kerjasama kelompok sebagai prasyarat kompetensi siswa di abad 21," jelasnya.
Oleh: Muhamad Arifin / Humas 081329718196
Jumat, 05 April 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar