SOLO,- Pagi itu suasana kelas 2A, B, C dan D Sekolah Dasar Swasta Rujukan (SDSR) versi Kemendikbud RI terlihat senyap. Wajah-wajah serius tampak menghiasi kelas.
Sebanyak 136 siswa fokus pada peralatan kertas karton, kertas manila, plastisin, lem kertas, cat air, gunting, pensil dan penggaris.
Mendadak kesenyapan kelas itu pecah membahana ketika salah satu siswa berceletuk, “Wah … bagus ya jadinya,” Itu suara Nadhira salah satu siswi kelas 2 D.
“Hebat, bagus kayak kebun binatang mini ya,” jawab temannnya. Kelas yang tadinya senyap berubah menjadi bising.
Begitulah suasana kelas SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta ketika pembelajaran Tematik untuk mengakhiri tema 7 “kebersamaan di tempat wisata”, Jum’at (29/3/2019).
Guru kelas Dwi Suparwanto, S.Pd mengatakan, Maket adalah tambahan atas rancangan arsitektur, sebagai cara untuk menyampaikan ide dan menggambar tata ruang.
Pembuatan maket ini dilakukan secara individu. Siswa diajak untuk berimajinasi membuat suatu tempat seperti kebun binatang. Dengan langkah-langkah mulai dari membuat dasar maket, membuat binatang, membuat pagar, membuat pohon, memasang binatang, pagar dan pohon pada dasar maket.
“Kegiatan ini merupakan praktik pembelajaran Tematik. Menekankan daya ketrampilan dan kreativitas siswa. Diorama merupakan sebuah miniatur tiga dimensi untuk menggambarkan suatu cerita atau pemandangan alam sekitar. Diorama yang dibuat kali ini kebun binatang. Jadi saat praktik muncul kerja sama, gotong royong dan suasana seru yang membuat siswa antusias untuk belajar karya tiga dimensi,” ujarnya.
Pembuatan diorama ini, sambung dia, cukup mudah dan sederhana. Langkah pertama, potonglah kertas karton, yang tebal dengan ukuran panjang dan lebar disesuaikan dengan kondisi, berilah warna sesuai dengan keinginan.
Kedua, buatlah beberapa hewan dari kertas manila kemudian diberi warna, hewan juga bisa dibuat dari plastisin. Ketiga, buatlah pagar dari kertas atau koran bekas yang digulung, kemudian diikat, lalu rangkai kertas gulung tadi membentuk pagar dengan lem. Keempat, buatlah pohon dari kertas atau koran bekas yang digulung, kemudian dicat. Rangkai kertas gulung tadi membentuk pohon dengan daun dengan lem.
“Langkah selanjutnya, tempel dan susun bagian-bagian tersebut di atas seperti binatang, pagar, dan pohon pada tempat diorama yang telah disiapkan. Terakhir, jadilah diorama kebun binatang dan siap dipajang,” tutupnya.
Humas Jatmiko.
Senin, 01 April 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar