SOLO - Ratusan siswa terlihat ceria mengikuti latihan pentas seni (pensi) untuk acara Awwalussanah. Anak-anak silih berganti menampilkan gerak, lagu dan potensi masing-masing kelompok. Acara diadakan di halaman SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Besok Kamis (1/8/2019 Rundown acara terdiri pra acara Lagu Mendengar Alam, Sahabat Sejati, Para Pencarimu, Keluarga Cemara, Wisuda Tahfiz ke-V, Gangsaran Lagu Nasional, Serah Terima Genset, Tari Dinding Badinding, Sluku-Sluku Batok, Jaranan, Solo Vokal, Tari Payung, Vokal Group, Perform Drumer, Tari Piring (Sumatera), Kolaborasi Violin dan Vokal, Bercerita Bahasa Inggris, Dance, Tari Piring (Jawa), Demo UKS, Tari Caping, Tari Wiramuhi, dan Trio Dalang Berkemajuan. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Jatmiko mengatakan Awwalussanah Peduli Lingkungan Semesta Menuju Sekolah Adiwiyata bertujuan untuk menggali bakat siswa di bidang akademis maupun non akademis maka seluruh peserta didik wajib mengikutinya.
“Awwalussanah 2019 mencari bibit-bibit unggul dan berdaya saing, ditempat kami ada 30 ekskul. Kami juga membuka pendaftaran anggota baru dan sebelumnya para guru memberikan bimbingan kepada anak didiknya,”ujar Jatmiko.Acara yang diikuti 795 orang siswa dari kelas 1 sampai kelas 6 akan diawali do’a belajar bersama dan didukung penuh dengan bazar makanan, minuman dan perlengkapan sekolah.Menurut Pelaksana Tugas Harian Kepala Sekolah, Imam Priyanto, S.Pd, merupakan program tahunan yang rutin.
“Pensi sebagai ajang kreatifitas dan bakat seni dari siswa, sehingga melalui kegiatan seni semua orang dapat bersatu dan berbaur mulai dari masyarakat, guru, karyawan dan siswa, saya mohonkan ijin ibu kepala sekolah Sri Sayekti, S.Pd., M.Pd tidak bisa menyambut karena Haji ke Tanah Suci Mekkah dan menugaskan saya,” terangnya. Guru lainnya, Ki Agung Sudarwanto, S.Sn., M.Sn, mengungkapkan jika para siswa menampilkan pentas seni dengan instruksi yang sudah diberikan.“Tiap kelas menampilkan sesuai instruksi oleh guru ekstra dan kelasnya. Ada juga hafalan-hafalan, gerak lagunya, bermain, dan sebagainya, yang spesial di meriahkan trio dalang bocah milenial yaitu Gibran Maheswara Javas Setyawan putra Agus Setyawan, Brama Kesawa putra Cahyo Kuntadi Sukesi, dan Muhammad Azkhavin Rizky Wiratama live gamelan pelog slendro,” ungkap Agung Anggota Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kota Solo, disela-sela kegiatannya melatih, Rabu (31/7/2019).
Allah Swt., berfirman, “Apakah kamu tiada mengetahui bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata, dan sebagian besar daripada manusia? Dan, banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barang siapa yang dihinakan Allah maka tidak seorang pun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki,” (QS al-Hajj [22] : 18)
Diharapkan para siswa karakternya semakin baik dan mentalnya kuat, manusia membutuhkan matahari, bulan, bintang, dan alam semesta lainnya. Manusia, makhluk yang hidup di bumi, menjadi bagian dari jagat raya atau alam semesta. Hidup manusia tidak dapat dipisahkan dengan alam semesta. Sebagai makhluk yang tidak bisa dipisahkan dengan alam semesta hendaknya kita mampu menyatukan diri dengannya. “Caranya, yakni melakukan berbagai interaksi dengan alam semesta dalam berbagai kesempatan. Untuk menghadapi era distrupsi,”pungkas ki Agung.
Humas Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar