SOLO – Menyongsong tahun ajaran baru 2019/2020, Kantin Sehat SD Muhammadiyah 1 Ketelan telah memiliki sertifikasi Laik Hygiene Sanitasi dan Jasa Boga dari Dinas Kesehatan Kota Surakarta tertanda tangan dr. Siti Wahyuningsih, M.Kes., M.H, berlaku sejak dikeluarkan hingga tiga tahun.
Pentingnya sertifikasi ini dilandasi oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1098/Menkes/SK/VII/2003 tentang “Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran” dan KEPMENKES RI Nomor 715/Menkes/SK/V/2003 tentang “Persyaratan Administrasi dan Hasil Pemeriksaan Uji Kelayakan Hygiene Sanitasi Makanan”.
Sertifikat laik sehat rumah makan/restoran adalah surat tanda bukti yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kepada rumah makan/restoran yang telah memenuhi persyaratan kesehatan.
Syarat kesehatan tersebut meliputi lokasi dan bangunan, fasilitas sanitasi, dapur dan gudang penyimpanan, pengelolaan bahan makanan dan makanan jadi, peralatan dan tenaga baik secara fisik maupun bakteriologis, dan pengawasan serangga tikus dan hewan piaraan.
“al Hamdulillah, 2 sertifikat telah diserahkan sekolah Laok Hygiene Jasa Boga Golongan A1 dan Laik Hygiene Sanitasi Kantin. Sertifikasi menunjang layanan kantin dan dapur sehat di sekolah dalam menyediakan makanan dan minuman yang aman dan sehat untuk anak-anak serta kelayakan menunya, dan juga merupakan bentuk keseriusan kami dalam menyajikan kebutuhan warga sekolah. Khususnya, dengan memperhatikan aspek kesehatan sebagai faktor utama, dan media mewujudkan pesan-pesan pendidikan,” tutur Jatmiko, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Sabtu (6/7/2019).
Jatmiko menjelaskan, melalui kantin dan dapur sehat sekolah, anak-anak belajar mengenai makanan sehat, aman dan bergizi. Peserta didik mengenal jajanan sehat terbuat dari bahan apa saja, bagaimana rupa dan ciri makanan sehat.
"Di kantin anak-anak juga belajar bersosialisasi, dan tentunya matematika, belajar berhitung uang belanja," katanya.
Pada akhirnya, sambungnya, menghantarkan peserta didik unggul dalam revolusi industri 4.0 dengan tiga kunci, yaitu kreatif, interaksi sosial, ketangkasan fisik dengan daya dukung mobilitas.
Dalam konteks makanan Allah pun berfirman: “Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya (QS. Abasa [80] : 24)”.
“Pentingnya manusia memperhatikan makanan sehingga Allah Swt., mengingatkan langsung kepada kita semua agar bersyukur, dikarenakan makanan ada itu tidak dengan proses yang sederhana,”pungkasnya.
Humas Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar