Sabtu, 20 Juli 2019

SOLO - Hari masih pagi, Yogyakarta yang istimewa itu memang benar benar terasa istimewa. Hawa paginya dingin awannya abu-abu putih bercampur orange khas pagi. Dari Plengkung Nirbaya yang mengarah ke alun-alun Kidul Keraton Yogyakarta tampak gagah namun ramah, menunjukkan letak disanalah kraton Yogyakarta berdiri, di sanalah masjid Besar Yogyakarta berada.
Saya ke Keraton Yogyakarta dahulu, seolah digerakkan untuk memberi salam pada Yogyakarta bahwa saya telah datang, baru setelah itu dari kraton, saya berjalan kearah kiri, disitu ada perkampungan saya mengambilarah kekanan, melewati gang-gang kecil kampong ‘Kauman‘ saya mengambil lagi jalan kekiri dan  di tempat itulah saya mendapati ‘ Langgar Kidul Haji Achmad Dahlan, langgarnya pendiri Muhammadiyah ‘Sang Pencerah’, bila dilihat dari filmnya Hanung Bramantya yang mengisahkan perjalanan Kyai Daclan dalam mendirikan Muhammadiyah.
Achmad Dahlan atau Kyai Dachlan adalah Putra dari Abu bakar, ulama besar di masjid kasultanan Yogyakarta. Yang ketika berumur lima belas tahun sudah menunaikan ibadah haji dan menuntut ilmu di Mekkah. Sungguh dari usia ini, dan apa yang dilakukan, sudah dapat dilihat keberanian putra Abu Bakar ini dalam mencari ilmu. Bisa dipastikan bila dalam pencarian ilmu ini Achmad darwis pemberani, maka dalam penerapannya bisa dipastikan pula akan pemberani seperti saat menuntut ilmunya.
Benarlah kiranya, dari nama Achmad Darwis sepulang dari Mekkah berganti nama menjadi Ahmad Dachlan. Beliau pada tanggal 18 November 1912 mendirikan Muhammadiyah. Namun dalam pendirian organisasi ini, Achmad dahlan mengalami banyak rintangan yang berat, dari ulama kraton dan dari lingkungan kampung Kauman sendiri. Pembaruan-pembaruannya tentang ajaran sunah terus ditentang sampai puncaknya, langgar kidul kyai Dachlan yang merupakan tempat ibadah dan pendidikan dirobohkan oleh warga yang merupakan utusan dari penasehat agama kraton. Tentunya suatu pemandangan yang miris kejadiannya. Tiyang dan atap langgar luluh lantak rata dengan tanah. Padahal awal mulanya semua dibangun dengan semangat tinggi dan taqwa pada Allah SWT maka dengan segala kerelaan hati Achmad dahlan mengisi semuanya. Pengorbanan tidak hanya dari moril saja namun materiil yang jumlahnya tak terhitung lagi. Dilukiskan oleh Hanung dalam film itu, Nyai Dachlan ,sang istri tercinta rela menyumbangkan sekotak emas perhiasannya demi mendukung dan mewujutkan cita-cita suaminya.Seperti ketika Khadijah istri Rosulullah yang selalu mendukung dan mendanai perjuangan Nabi Muhammad SAW
Saya yang saat ini sedang memandang langgar kidul itu seolah merasakan peristiwa yang terjadi waktu itu. Seolah memandang dengan jelas, hingga saat kyai Dachlan yang putus harapan dan memutuskan untuk berhijrah.

Air mata saya sempat mengalir mengingat peristiwa ini. Saya berusaha menyusun peristiwa itu dan menjadikannya sebagai sebuah sejarah pemikiran yang saya ‘pikuld huwur, pendhem jero’, ( bhs Indonesia:pikul tinggi,pendam dalam) arti benar-benar disimpan baik-baik dalam hati dan pikiran untuk dijadikan semangat dalam hidup. Bahwa bila menemui kesulitan sebetulnya tidak boleh cepat berputus asa, karena pelaku sejarah besar ini makin pedih menemui kesulitan di jaman itu.

Namun tentunya Allah tidak menghilangkan susah payah Achmad Dahlan dalam memperjuangkan jalan Allah itu. Di saat niat bulat berhijrahnya karena rasa yang sudah tidak ada jalan lain lagi selain berhijrah, berbarengan dengan waktu tersebut, fihak kraton sudah mempelajari dan memperbolehkan Muhammadiyah berkembang di Yogyakarta. Kyai Dachalan disusul dalam hijrahnya dimohon kembali ke Yogya lagi.

Termenung, kagum, melihat langgar Kidul ini. Bangunannya berlantai dua ada tangga kecil yang menghubungkannya dari bawah khas bangunan lama. Di dekatnya ada rumah Kyai Dahlam bangungan tembok kuno dengan teras hijau menghadap ke langgar. Terharu mengenang ,sebab dari sinilah lahirnya semua rumah sakit Muhammadiyah, Universitas dan berbagai pendidikan muhammadiyah  yang kini sudah dinikmati para pendidik dan peserta didiknya. Karena Muhammadiyah yang didirikan kyai Dachlan itu bergerak di bidang pendidikan dan kesehatan ummat.

Dari sini pulalah lahir Panglima Besar jendral Soedirman yang kepiawaiannya diakui dunia. Karena Soedirman muda lahir dari kepanduan Hizbul Wathan Muhammadiyah. Soedirman Sang Jendral yang bisa menjemput para proklamator dari pengasingannya dengan tanpa syarat. Dunia telah menghormati Soedirman, lawan dan kawan teramat segan.

Semua mengakui keberadaanya. Namun siapa yang menyangka dulu bisa tidak akan terjadi, karena dulu Acmad dahlan yang mengenalkan ajaran kembali kepada sunah ditentang habis-habisan oleh lingkungan dan ulama kraton Yogyakarta. Langgar Kidul sudah dirobohkankan, bangunan yang disayangi achmad Dahlan dengan segenap jiwanya, siswa-siswanya yang dicintai kocar-kacir ketakutan. Achmad dahlan lunglai hingga memutuskan hijarah saja. Untunglah Sultan tidak menghendaki semua itu terjadi, AchmadDahlan di panggil kembali untuk dipersilahkan membangun Muhammadiyah sesuai dengan jamannya.

Langgar Kidul berdiri kembali, khalayak menyambutnya dengan persaudaraan sesama. Langgar kidul saksi monumental yang tidak bisa diingkari lagi. Dia berdiri mengawasi Muhammadiyah yang kian maju sepeerti yang dicita-citakan Achmad Dahlan.

Semua dilukiskan Hanung Bramantya dalam film “Sang pencerah” dengan apik. Bisa membuat para pemirsa menyadari bahwa Langgar Kidul yang dibangun Kyai Haji Achmad Dahlan adalah asal dari sejarah besar perkembangan jaman yang tidak boleh dilupakan, beserta para pendukungnya. Jangan sampai terjadi Kacang Lupa Akan Kulitnya.

Saya meninggalkan langgar, dengan rasa berat tak terlukiskan. Ingin rasanya saya menunggui bangunan ini dan memeluknya sehingga terlepas kerinduan pada pemimpin sejati yang arif. Namun keinginan itu tentunya mustahil dilakukan, langgar Kidoel bukan milik saya, maka saya tidak bisa melakukan keinginan saya itu. Saya hanya bisa mengunjunginya ketika hari libur tiba, sebagai seorang wisatawan.

Beberapa meter dari langgar, terdapat makam Nyai Dachlan yang sudah dikukuhkan menjadi Pahlawan nasional, di tembok ada beberapa foto Kauman Tempo Doeloe, Air mata saya sudah kering terhibur pemandangan ini, terutama didekatnya ada SD MUHAMKA, SD Muhammadiyah Kauman yang berdiri asri. Makin membuat hati saya tenang dan penuh harapan bahwa generasi ini tidak akan pernah melupakan kesejarahan yang maha dasyat ini.

Humas Jatmiko.

1 komentar:

  1. Subhanallah sungguh postingan ini menginspirasi kepada generasi, angkatan muda Muhammadiya, mahasiswadan pelajar Muhammafiyah, masyarakat awam untuk mengetahui asal mula dan perjuangam Muhammadiyah, kenyataan yg sebenarnya tidak hanya di film, namun betul betul adanya, untuk itu perlu dipromosikan di sekolah sekolah Muhammadiyah agar bisa mengunjungi, terutama pelajar atau masyarakat yg diluar jogyakarta. Terimakasih diucapkan kepada yg mosting artikel ini, semoga menjadikan amal jariah. Amiin.

    BalasHapus

Ketua

Dr. Mohamad Ali, S.Ag., M.Pd
NBM. 887.570

Menu

Jadwal Sholat


jadwal-sholat

Kalender

Jam

Berita Umum

Posting Populer

Inovasi Pendidikan karakter anti korupsi SD Muhammadiyah 1 Ketelan

Informasi


Kalender Islam

Kalender Hijriyah

Unduh - Download

>> Surat Pernyataan Tidak Terjadi Konflik 2021
>> Instrumen Data Sekolah 2021
>> Form Input PTK GTK Cabdin
>> Ceklist Persyaratan PTK Baru SMA, MA,SMK
>> Ceklist Persyaratan PTK Baru SD, SMP
>> Ceklist Persyaratan PTK Baru PAUD TK
>> Rekap Form Excel Pengajuan Input PTK Baru TK, PAUD, SD, SMP
>> Materi 1 BLC
>> Materi 2 Pengenalan HTML (BLC)
>> Materi 2 Web Editor (BLC)
>> News Template
>> Pro News Template
>> Materi 3 BLC ( Membuat Email )
>> Materi 3 BLC ( Membuat Blog )
>> Blangko Pengajuan SK GTT/PTT
>> Blangko Pengajuan SK GTY/PTY
>> Instrumen Sekolah 2015
>> Memasang Link Di Pada Blog Wordpress
>> Menambah Header di Blog (Blogger)
>> Materi 4 BLC ( Membuat Blog Dengan Wordpress )
>> Materi 5 BLC ( CMS )
>> Tutorial CMS Balitbang
>> Materi 6 Localhost CMS Balitbang
>> Materi 8 Cloud Storage
>> Blangko Biodata Guru Agama Islam ( PAI )
>> Materi 9 Pembuatan Header Website
>> Blangko PPDB 2016 / 2017
>> Pengantar PPDB 2016 / 2017
>> Menambahkan Feed Rss Pada Halaman Website
>> Materi Tahsin Perguruan Muhammadiyah
>> Skrip .php untuk Feed RSS CMS Balitbang
>> Materi Google Form atau Formulir Online
>> Materi Desember 2016
>> Jadwal UTS Genap Ciri Khusus SD
>> Blangko Data Bantuan Sekolah 2016
>> Jadwal UAS ( SEKOLAH ) Ciri Khusus SMP/Mts, SMA/MA, SMK 2016/2017
>> Materi Penguatan Kepala Sekolah Tawang Mangu
>> Pengembangan Kurikulum ISMUBA 2017
>> Olimpiade Ahmad Dahlan 2017
>> Kalender Pendidikan Muhammadiyah Provinsi Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2022 / 2023
>> Kisi - Kisi Akhlaq SMK Ciri Khusus 2017 / 2018
>> Form Data Bantuan dan Prestasi Sekolah 2018
>> Pelatihan SPMU
>> Kalender Pendidikan Dikdasmen PWM Jateng 2018 / 2019
>> Instrumen Data Sekolah 2019
>> Rekaman Irama Nahawand
>> Blangko RKAS 2021
>> Surat Tarik PTK Dinas / Mutasi
>> Form Input PTK GTK Cabdin
>> Syarat Pengajuan SK Yayasan
>> Landasan Hukum Muhammadiyah ( 2016 )
>> KISI US ISMUBA WILAYAH 2022
>> BLANGKO DAYA TAMPUNG PENGGEMBIRA MUKTAMAR 48 TAHUN 2022
>> BLANGKO PAKTA INTEGRITAS
>> BLANGKO RKAS 2022/2023
>> EDARAN MENCHANDISE MUKTAMAR KE - 48
>> Syarat Pengajuan NUPTK JULI - DESEMBER 2022
>> Form Isian Data 2022 / 2023
>> Logo Musyda 2023
>> Lampiran Musyda Dikdasmen 2023
>> SYARAT DAPODIK 2023
>> BADAN HUKUM MUHAMMADIYAH PART 1
>> BADAN HUKUM MUHAMMADIYAH PART 2
>> DAFTAR PCM 2022 - 2027
>> Badan Hukum Muhammadiyah 2024

Pengunjung

Flag Counter