SOLO - Kostum biru putih Drum Band SD Muhammadiyah 1 Ketelan tampil memukau dalam mengikuti kirab budaya dari Simpang Ngarsopura hingga Balai Kota Solo untuk membelah Kesunyian pagi yang cerah itu, Minggu (4/8/2019).
Mereka membawakan empat lagu. “Maju tak gentar, Berkibarlah benderaku, Assalamu’alaikum, dan Jali-jali, Pentingnya melestarikan permainan tradisional yang sudah digeser oleh teknologi masa kini,” tutur Imam Priyanto, Pelaksana Tugas Harian Kepala Sekolah.
Pagi itu, SD Muh 1—julukan sekolah yang telah berusia 84 tahun ini — bersama-sama Forum Anak Solo, perwakilan forum anak kelurahan, dan kecamatan ikut memeriahkannya.
Peran orang tua sangat penting di era industri 4.0 dalam memperkenalkan jenis permainan tradisional kepada anak-anaknya di rumah.
“Sebanyak 60 personil terdiri dari siswa kelas 3 hingga 6 dan pendamping hadir memeriahkan Hari Anak Nasional (HAN), tujuan utama kegiatan adalah semangat kebersamaan dan sinergitas antara para siswa, guru, orang tua dan pemerintah, harapannya ke depan tim Drum Band dapat berpartisipasi pada acara yang diselenggarakan oleh instansi Pemerintah maupun Masyarakat,” sambung Imam, yang juga wakil kepala sekolah bidang Kesiswaan.
Kenji Dwi Pradani selaku Mayoret, mengatakan, dirinya dan teman-teman merasa senang karena bisa memberi penampilan terbaik di depan Walikota, Wakil Walikota dan tamu undangan yang kurang lebih 1000-an.
“Kami senang karena sudah bisa tampil dengan maksimal,” kata Kenji yang memiliki panggilan Keke.
Fathir Aflah Ramadhan, salah satu siswa kelas 5 A, mengaku gembira bisa memeriahkan pawai yang di selenggarakan oleh Pemeritah Kota Surakarta dan berharap seluruh anak lebih tertarik permainan tradisional dibandingkan bermain gawai.
Humas Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar