Bila matahari masih bersinar, angin masih bertiup, kehidupan masih terus berjalan. Demikian pula putra - putri Abdul Madjid Harsolumakso. Pencipta lagu Mars Muhammadiyah itu pun seperti garisnya kehidupan, menapaki hari-hari.
Berjalan untuk kehidupan dunia, berselancar dengan ombak kehidupan dan berusaha juga mengalokasikan waktu untuk hal-hal lain yang sifatnya idealis untuk beberapa demensi. Mengenang orang tua, memberi contoh kepada anak cucu dan mengembangkan bakat idealisme diyakini keluarga Abdul Madjid ini untuk lebih memperkuat pendidikan karakter yang diciptakan untuk anak cucu.
Kali ini keluarga atau putra putri Abdul Madjid Harsolumakso mengadakan launching rekaman CD berisi kumpulan lagu dari alm ayahandanya itu. Adalah Dr. H. Soetomo dan istrinya Siti Budhy Hartini putra dari Abdul Madjid ini memberi pengertian dan motivasi kepada Amani Tejowongso, cucunya. Ayah Amani adalah Drg Tejowongso, putra Soetomo, Kepada Amani dituturkannya bahwa menggali ciptaan eyang buyut adalah sebuah bakti seluruh keluarga yang diwakili olehnya. Berapa besar pahala berbakti pada orang tua, sudah tidak diragukan lagi jawabannya. Kebanggaan Amani bisa menyanyikan lagu ciptaan eyang buyutnya Abdul Madjid Harsolumakso adalah kebanggaan keluarga tak terkira.Demikian Soetomo merayu cucunya untuk menyanyi.
Dengan bekal pengetahuan ini Amani menyetujui untuk menyanyikan kumpulan lagu-lagu yang diciptakan eyang buyutnya. Berserta orchestra pimpinan Didik SS, akhirnya jadilah pembuatan rekaman kumpulan lagu“ Pancaran Iman “ karya Abdul Madjid pencipta lagu Mars Muhammadiyah ini diawali.Hari demi hari, minggu demi minggu, hingga bulan demi bulan, akhirnya terwujud sebuah hasil rekaman berupa CD yang diberi nama “ Pancaran Iman” Pancaran Iman sebuah judul yang kumpulan lagu yang diciptakan Abdul Madjid. Lagu-lagu tersebut adalah :
1. Assalamuallaikum
2. Bismillah
3. Syahadat
4. Rukun Iman
5. Rukun Islam
6. Shalat Lima Waktu
7. Sumpahku
8. Isro’ mi’roj
9. Shalat Subuh
10. Maulud Nabi
11. Keluarga Muslim
12. Ibu dan Ayah
13. Pagi Nan Indah
14. Allah Pengasih Penyayang
15. Nabiku Muhammad SAW
Dari lagu-lagu itu bisa dilihat bahwa Abdul Madjid sangat peduli ( concern) dengan anak-anak tunas bangsa yang akan menjadi pemimpin,menggantikan para tetua yang dahulunya melahirkan negara Indonesia dengan segala rintangannya. Kini anak-anak tunas bangsa ini harus tampil kedepan menegakkan kemerdekaan agar menjadi bangsa yang kuat dan hebat. Salah satu caranya dengan mengisi kerangka berfikir (frame of reference ) dari anak tunas bangsa ini, dengan cara berfikir yang berisi. Juga kerangka pengalaman anak tunas bangsa ( frame of reference) yang adiluhung juga. Tadinya” Pancaran Iman” ini ditulis tangan oleh Abdul Madjid, lalu di stensil dijadikan buku kecil, mirip buku saku.
Kini setelah ada putra-putrinya, juga cucunya Amani, “ Pancaran Iman “ ini menjadi CD apik yang bisa dinikmati siapa saja. Maka melalui lagu-lagu yang diciptakan ini, putra putri Abdul madjid meneruskan pesan ayahandanya ini dengan membuat rekaman ini.
Amani sang cucu buyut dipilih menjadi pelaksanakan amanah ini. Pengalaman (experience) tersendiri bagi Amani, barangkali kandungan besar pesan pemikiran (reference) bisa membuat Amani cucu buyut ini, juga Amani lain di Indonesia untuk bisa menguatkan karakter islami yang membuat Indonesia Jaya. Negara yang ditaburi berkah, Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur
0 comments:
Posting Komentar