Jawa Tengah Bermunajat 2019 yang dipadukan dengan Gebyar Muktamar Muhammadiyah ke-48 serta Pembukaan OlympicAD 2019 berlangsung meriah di Lapangan Simpang Lima, Semarang. Turut hadir Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Taj Yasin, Ketua PWM Jateng Tafsir, Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah Baedhowi, Rektor UMS, Rektor Unimus. Kegiatan ini diikuti hampir 59.000 peserta dari seluruh Jawa Tengah dan sekitarnya. Olympiade Achmad Dahlan (Olympicad) Nasional VI berlangsung pada 26-28 Oktober 2019 di Semarang, dengan mempertandingkan 21 mata lomba. Olympicad diikuti 8.500 peserta dari 35 propinsi se-Indonesia.
Haedar Nashir didaulat memimpin puncak munajat. Menurutnya, munajat yang digelar PWM Jawa Tengah kali ini memiliki makna mendalam, dan jangan berhenti di sini. “Munajat kita ditunjukkan dengan amaliah kita untuk terus memajukan dan mencerahkan Indonesia dengan tindakan nyata,” tuturnya. Tak perlu banyak berwacana dan merasa berhak atas segala.
Haedar menjelaskan bahwa munajat bermakna sebagai doa sepenuh hati kepada Allah untuk mengharapkan keridhaan, bantuan, dan ampunan-Nya. Dalam Qs Al A’raf: 55, Allah berfirman: ud’u rabbakum tadharru’an wa hufyatan. Berdoalah kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. “Berdoa secara tadharruan wa hufyatan kepada Allah, untuk memohon kepada Allah, supaya hidup kita selamat di dunia dan akhirat.”
Munajat bermakna ketundukan hanya kepada Allah dan mengimplemaentasikan dalam kehidupan. “Mempertautkan hambumminallah dengan setulus-tulusnya. Apapun yang Allah berikan, kita bersyukur.” Kita dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. “Apapun yang ada di dunia ini bersifat nisbi. Semua nisbi. Yang kekal abadi hanyalah Allah swt,” ulas Haedar Sajian hiburan yang di tampilkan Pagelaran Wayang Orang dan Gamelan oleh SD Muhammadiyah 1 Surakarta serta pertunjukkan musik dari SMA Muhammadiyah 2 Surakarta.
0 comments:
Posting Komentar