SOLO – SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Jl. Kartini No. 1 mendapat visitasi akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madarasah Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Rabu-Kamis (16-17/10/19).
Tim Asesor yang hadir Drs. Bambang Maryono dan Riris Wijanarko, S.Pd., M.Pd. Mereka datang sejak pagi-pagi, diterima Kepala sekolah Hj. Sri Sayekti, S.Pd., M.Pd, Ketua Komite Drs. H. Muchsin al Rasyid, Drs. H. Harminto, Pengawas gugus II UPTD Banjarsari Tri Winarni, S.Pd., M.Pd dan Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Drs. H. Tridjono.
Asesor Bambang Maryono menjelaskan, salah satu tujuan visitasi adalah sejauh mana mutu pendidikan.
Visitasi ini jauh-jauh hari sudah dipersiapkan, tetapi juga ada kekuranggannya, tetapi menurut saya setelah kami cek, cross check ya tetap ada tapi tidak begitu banyak dan tidak berarti.
”Terima kasih atas sambutannya, melayani kami selaku petugas, ibu bapak setia melayani selama dua hari kemana-mana diikuti, ini yang menjadi kebanggan saya di temani, kaitannya data yang sekarang itu on line, kita selalu up to date, jangan sampai dapodiknya kalah dengan up date status, raport mutu,” tandas Ketua Tim Asesor.
Usai pembukaan, asesor mengobservasi seluruh ruang kelas, laboratorium multimedia, karawitan, musik, laboratorium botani dan MIPA, radio solo belajar, kantin sehat, uks, perpustakaan dan berbagai fasilitas yang dimiliki.
Kemudian mengecek berkas akreditasi sebanyak delapan standar, dilanjutkan wawancara dengan dewan guru dan kepala sekolah serta karyawan sekolah. Kegiatan berakhir pada pukul 14.30.
Tim asesor menyatakan, tidak berhak menilai namun mencari dan melihat bukti fisiknya sesuai data yang diupload.
”Kesimpulan tiada kata yang dapat saya lukiskan mengapresiasi keberadaan SD Muhammadiyah 1 Ketelan rata-rata sempurna, catatan untuk teman yang lain, secara umum terkait kegiatan proses, mengamati, ada item yang kadang dilupakan guru kepada anak didik, yaitu tujuan pembelajaran, skenario yang tidak bisa ditinggalkan, standar proses sudah baik, ada paradigma baru, bahwa peran guru sebagai fasilitator, berikan anak beraktivitas, itu kunci output,” ujar Riris Wijanarko.
Kepala Sekolah Sri Sayekti menyampaikan, pihaknya terus berusaha semaksimal mungkin menjaga kepercayaan oleh masyarakat sebagai lembaga pendidikan unggulan, rujukan, budaya, teknologi, informasi dan komunikasi (TIK), sekolah sehat, adiwiyata dan yang layak untuk putra-putrinya.
”Mewakili lemabaga mengucapkan terima kasih atas aktivitas merekam segala aktivitas pembelajaran maupun kegiatan persekolahan, apa saja yang kami sajikan pada kesempatan dua hari ini sesuai dengan yang diamanatkan oleh Badan Akreditasi Nasional dan mudah-mudahan hasilnya sesuai dengan yang kami harapkan,” katanya.
Sementara itu, Agung Sudarwanto, S.Sn., M.Sn bersama puluhan siswa punya cara unik dalam ‘menghormati’ tamu dengan gamelan ketika dikunjungi asesor, mempersembahkan lancaran pendidikan karakter dan gending Simpang Lima karya almarhum Ki Narto Sabdo, dan sukses pembukaan Jateng Munajat yang akan digelar Sabtu Malam, 26 Oktober 2019 di lapangan simpang lima Semarang.
“Ingat Semarang, Ingat Simpang Lima. Gamelan dapat dilihat sebagai showcase keberagaman Indonesia, karena tidak hanya bisa dimainkan oleh masyarakat Jawa namun juga oleh suku lainnya bahkan mancanegara,”ujar Ki Agung.
Humas, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar