SOLO – Sebanyak 100 siswa kelas 1A,B,C dan D di pandu lima guru SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo, Jawa Tengah, menyumbangkan permainan tradisional othok-othok sebagai bentuk solidaritas bagi sahabat siswa korban ambruknya atap SD Negeri Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur.
Permainan tradisional yang seakan mulai dilupakan masyarakat tersebut diharapkan bisa menghibur dan menghilangkan kesedihan anak-anak pada Selasa, (5/11/2019). Mainan tradisional othok-othok dibunyikan bersama dan kumpulkan di halaman sekolah. Sebelum dimasukkan ke kardus sebagai rasa simpati, empati dan menumbuhkan kepekaan antar sesama anak bangsa untuk selalu bersatu dan bergembira bersama.
“Mainan edukatif dari bambu atau kita sebut othok-othok kita mainkan secara bersama-sama untuk menumbuhkan kreativitas, di awali do’a bersama semoga Allah Swt., memberikan ketabahan, kekuatan dan berkah dari musibah di masa-masa mendatang,” tutur Kepala Sekolah Hj. Sri Sayekti, S.Pd., M.Pd, Kamis (14/11/2019).
Berbahan dari bilah bambu diberi pengait, dimainkan dengan cara diputar berulang ulang sampai menghasilkan bunyi 'othok-othok'. Lebih lanjut, maraknya penggunaan gawai di kalangan anak-anak menjadi tantangan yang harus dihadapi di masa derasnya kemajuan teknologi, era industri 4.0. padahal anak membutuhkan kebersamaan dan kenyamanan dalam bermain. “Kita harus kembali mengembalikan kegiatan seperti bermain dan anak-anak SDN Gentong untuk bersemangat bersekolah untuk membangun peradaban yang berkemajuan di masa menadatang,”Ungkap Sri.
Salah seorang siswa kelas 1 Fawwas Abdillah Putra Sahid mengatakan, bantuan mainan tradisional othok-othok tersebut diharapkan bisa menghibur anak-anak korban atap. "Semoga bantuan mainan tradisional bisa menghibur dan menghilangkan trauma bagi anak-anak korban atap di sana. Dengan mainan ini anak-anak di sana bisa kembali ceria," kata Fawwas.
0 comments:
Posting Komentar