SOLO – Kepala Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Hj. Sri Sayekti, S.Pd, M.Pd mengundang seluruh guru karyawan gelar rapat koordinasi (Rakor) membahas tentang dua agenda pokok, guru penggerak dan pelepasan tenaga kependidikan setelah mengabdi 35 tahun, di Aula Sekolah Sehat, Sabtu, 14 Desember 2019.
Dalam kesempatan tersebut, Sutrimo berpamitan dan menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga sekolah dan persyarikatan.“Atas nama pribadi dan keluarga saya mohon maaf dan mohon doa restunya semoga dalam menjalani purna tugas, senantiasa mendapat bimbingan dari Allah,”ucap Trimo. Jatmiko Wakil kepala Sekolah Bidang Humas menjadi penceramah usai pelepasan salah satu karyawan yang di awali hiburan oleh Ki Agung Sudarwanto, S.Sn, M.Sn. Dalam ceramah kurang lebih selama 15 menit ia sempat membahas tentang 3 pesan merubah cara pandang berbasis Qur’an Surat al Hijr ayat 99. “Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)”.
"Percayalah kita harus melipatgandakan militansi personal maupun mantap gotong royong sebagai sosok guru yang digugu dan ditiru, fokus dan konsentrasi serta selalu berfikir positif, ikuti perubahan tinggalkan kebiasan tentunya hal-hal yang baik," kata Jatmiko saat ceramah. Kepala Sekolah Hj. Sri Sayekti, S.Pd., M.Pd dalam sambutannya membacakan sambutan tertulis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim yang sebelumnya telah di unggah secara resmi pada situs Kemendikbud RI sejak Jumat (22/11/2019) dan telah Viral dengan berbagai tanggapan positif dari para Netizen.
"Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati, biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik, Besok, di manapun Anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas Anda, Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar, Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas, Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas, Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri, Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan, Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak" jelas Hj. Sri Sayekti dalam kutipan.
Menurutnya Guru haru jadi penggerak yang kesehariannya menghadapi anak-anak, mengantarkan generasi unggul, berkualitas dan berkeadaban. Semakin ke depan tantangan kita berat, fisik semakin melemah. “Dibutuhkan sehat fisik, berfikir positif, inspiratif, taati peraturan, ramah, dekat disenangi siswa. Selamat berjuang dan tetap semangat," imbuhnya.
Guru inspiratif, guru yang terbuka dan membuka wawasan bagi muridnya maupun dirinya sendiri. Membuka wawasan bagi dirinya sendiri untuk selalu siap belajar multi talenta, guru yang terbuka dengan berbagai pemikiran baru dan cara-cara baru untuk mensukseskan tugasnya mengajar.
Humas, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar