Suasana pembukaan Baitul Arqam Kelas VI di Gedung Mekkah, kompleks Asrama Haji Donohudan (AHD), Boyolali, Jawa Tengah. SOLO – SD Muhammadiyah 1 Ketelan gelar Baitul Arqam Semesta (BAS) mulai Jum’at hingga Sabtu (20-21/12) di Gedung Mekkah, kompleks Asrama Haji Donohudan (AHD), Boyolali, Jawa Tengah yang muaranya mewujudkan bibit-bibit golden generation berbasis teknologi, informasi, komunikasi, islami, budaya dan berwawasan global.
Tepat pada pukul 08.00 WIB, di awali penampilan hafalan surat An Naba’, dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Sang Surya. Kegiatan ini diikuti 64 guru Karyawan dan 140 siswa dalam rangka persiapan Ujian Agama dan Nasional (UN) 2020. Tampak hadir pengawas gugus II RA. Kartini Dra. Tri Winarni, M.Pd, Pengawas PAI Dra. Hj. Siti Nursyiam, M.Pd.I, Ketua Komite Drs. H. Muchsin al Rasyid, Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Drs. H. Tridjono.
Kepala Sekolah Hj. Sri Sayekti, M.Pd saat ditemui di sela-sela acara, kegiatan ini diadakan secara rutin setiap tahun untuk kelas VI sebagai prasyarat mengakhiri pendidikan tahun ajaran 2019/2020 dan menempuh ujian praktik agama tanggal 13 hingga 15 Januari 2020. “Sebanyak 140 siswa ikuti baitul arqam terdiri dari 17 halaqah putra, 21 halaqah putri, dengan materi membaca dan menulis al Qur’an, menuntaskan hafalan 3 surat an Naba’, an Nazi’at, ‘Abasa dari juz 30, Gerakan dan bacaan salat wajib dan jenazah serta praktik perawatan jenazah,” ujar Sri Sayekti.
Perhatikan apa yang kita fikirkan karena itu akan keluar menjadi ucapan atau kata-kata, perhatikan apa yang kita ucapkan akan menjadi tindakan atau action, perhatikan apa yang kita lakukan berulang-ulang akan menjadi habits. Perhatikan kebiasaan kita mulai dari mata terbuka, sampai tertutup lagi. Karena dia akan menjadi karakter.
Perhatikan karakter kita, karena demikianlah takdir kita. Dengan kata lain, apa yang kita pikirkan akan menjadi takdir kita. Urusan kun fayakun adalah urusan yang maha kuasa, urusan kita adalah berikhtiar semaksimal mungkin. “Perubahan terbesar dimulai dari mana? Dimulai dari mindset kita sendiri. Jangan salahkan mereka yang membiasakan dirinya 1 hari minimal 1 juz, 1 hari minimal 1 halaman al Qur’an. Terbiasa menjadi habits, menjadi karakter. Kalau belum baca Qur’an rasanya belum lengkap. Al hasil takdir mereka menjadi hafiz hafizah,” terang Perempuan Muslimah, Sri. Setidaknya juga ada ta’aruf dan silaturahmi untuk saling kenal-mengenal, muhasabah diri yang di kemas Spiritual Building Training (SBT) dan olahraga.
Selain itu untuk mengahadapi ujian nasional anak-anak semakin memiliki semangat baru. “Dengan harapan pelajar Muhammadiyah semakin mencintai agamanya, berpegang teguh pada-Nya dan menjadi insan kamil di era 4.0, memajukan generasi unggul, mencerahkan semesta,”harapnyaSementara itu, Pengawas Pendidikan Agama Islam Kecamatan Banjarsari, Dra. Hj. Siti Nursyiam, M.Pd.I mengatakan dalam sambutannya selamat dan sukses atas terselenggaranya Baitul Arqam.“Baitul Arqam mampu meningkatkan akhlaqul karimah dan penghayatan agama, misalnya anak-anak tidak asing lagi atau takut ngrukti jenazah karena kita nanti akan menuju ke sana, ke depan siswa salatnya semakin rajin karena besok pertama kali yang akan di tanya adalah salat,”pungkasnya.
Humas, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar