Tampak sejumlah siswa sedang mengikuti pelajaran praktik mengurus jenazah. Satu pelajar diminta bertindak sebagai jenazah yang dikafani. SOLO – Sebanyak 140 siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta dibekali teori dan dilatih merawat jenazah di Gedung Mekkah, kompleks Asrama Haji Donohudan (AHD), Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (21/12/2019). Setiap kehidupan pasti ada sebuah kematian yang mengikutinya. Satu hal ini pasti akan di alami manusia yang hidup. Manusia mengalami roda kehidupan lahir, muda, tua dan meninggal. Kematian seseorang merupakan rahasia Ilahi.
Ketika saat itu datang kematian tidak ada satu manusia yang mampu menolaknya. Oleh karena itu sekolah Pendidikan Karakter, berbasis Religius, menjadi perhatian dan fokus tersendiri. Untuk itu, para siswa dilatih bagaimana merawat jenazah secara Islami sehingga kewajiban fardlu kifayah bisa terpenuhi.
Para siswa dilatih sejak memandikan, mengkafani, menshalati dan teknik menguburkan. "Merawat jenazah, tidak hanya urusan Modin, tetapi seluruh umat Islam berkewajiban memiliki pengetahuan untuk menggugurkan kewajiban kifayah," ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Jatmiko di sela kegiatan perawatan Jenazah di asrama Haji. Peserta didik dibekali ilmu mengurus jenazah agar tidak gagap ketika dimintai membantu warga untuk mengurus jenazah.
Pelatihan ini, kata dia, juga bertujuan untuk berbagi ilmu secara mendalam terkait tata cara merawat jenazah yang benar menurut syariah Islam. "Dengan pelatihan ini para siswa bisa mengamalkan bagaimana cara merawat jenazah yang benar sesuai dengan tuntunan syariat Islam ketika suatu saat terjun di tengah masyarakat untuk memandikan dan menshalatkan jenazah," jelasnya.
Baitul Arqam kali ini mendapatkan materi yakni halaqah tadarus Al-Quran dengan tajwidnya, praktik tayamum, wudlu, praktik bacaan dan gerakan dalam sholat fadlu dan sunah, praktek mengkafani dan sholat jenazah, adab dan doa-doa dalam kehidupan sehari-hari. Ahmad Nabil Athaaillah kelas VIB mengaku sangat senang mendapatkan bimbingan dan pelatihan mengurus jenazah. Menurutnya, ilmu yang didapat dari Suleman bersama tim manajer unit Kerohanian Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo tentang mengurus jenazah sangat bermanfaat.
Sebelum praktik mengurus jenazah, Suleman terlebih dulu memberikan teori mengurus jenazah. Dia pun menyediakan berbagai bahan yang diperlukan untuk mengurus jenazah, seperti kain kafan; laki-laki 7-9 meter, perempuan 11-13 meter, kapur barus, sabun mandi batangan /cair, shampoo, sisir, waslap, bedak, kapas, air, selang / tempat air, gayung serta pribadi-pribadi yang dijadikan simulasi mayat untuk dimandikan, dikafankan, sekaligus dishalatkan.
Sementara peralatan untuk petugas tersedia, kaos tangan, sepatu boot, scort plastik /pelindung badan, masker, baju khusus (bila memungkinkan). “Perlu diperhatikan, aib jenazah, aurat jenazah, menyesuaikan situasi dan kondisi, tidak ada keharusan dipangku, bahkan sebaiknya diletakkan di dipan/tempat,”pungkas Suleman.
Humas, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar