SOLO – SD Muhammadiyah Girig, Kecamatan Gebog Kudus mengadakan studi banding ke SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Kunjungan kali ini diikuti keluarga besar guru, komite dan pengurus sekolah.
Tuan rumah menyambut akrab dan kekeluargaan di aula sekolah sehat lengkap dengan 12 unsur pmpinan sekolah, Kamis (30/1/2020).
Tuan rumah menyambut akrab dan kekeluargaan di aula sekolah sehat lengkap dengan 12 unsur pmpinan sekolah, Kamis (30/1/2020).
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Gribig Noor Farida A mengatakan, tujuan studi banding ini untuk bertholabul ilmi, semangat menuju perubahan, belajar tak mengenal waktu, kapan dan di mana.
”Ada rasa iri dan ingin melakukan hal yang sama, tentunya ada kerja sama, tim yang sevisi misi dan satu persepsi,” katanya.
Sasaran belajar kami, sambung dia, untuk meningkatkan kualitas, mutu pendidikan, dan harapannya keakraban dan kekeluargaan tetap terjaga sampai nanti.
Banyak hal yang telah di dapat mulai dari pengadaan sarpras, kegiatan kesiswaan, wawasan tentang kantin sehat, pengembang kurikulum, pembiayan dan motivasi.
Banyak hal yang telah di dapat mulai dari pengadaan sarpras, kegiatan kesiswaan, wawasan tentang kantin sehat, pengembang kurikulum, pembiayan dan motivasi.
Kepala Sekolah Hj. Sri Sayekti menyatakan Sekolah rujukan, sekolah yang dibina Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjadi sekolah acuan bagi sekolah lain di sekitarnya.
Di dalam hal penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP), memiliki atau mencapai indikator-indikator pendidikan yang lebih dari SNP, dan memiliki prestasi atau keunggulan baik dalam bidang akademik maupun non akademik.
Di dalam hal penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP), memiliki atau mencapai indikator-indikator pendidikan yang lebih dari SNP, dan memiliki prestasi atau keunggulan baik dalam bidang akademik maupun non akademik.
”Tinggalkan kebiasaan ikuti perubahan, upaya menjadikan sekolah unggulan melalui tiga elemen yaitu pendidikan agama dan karakter, cara belajar dan mengajar yang baru, mengasah bakat dan minat siswa di bidang budaya misalnya,” katanya.
Memiliki akhlak yang mulia serta berbudaya, peduli terhadap lingkungan dan kesehatan merupakan karakter yang ditanamkan pendidik di sekolah ini, selain itu juga penguasaan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) lewat radio streaming pendidikan ‘Radio Solo Belajar’.
Humas, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar