SOLO – SD Muhammadiyah 1 Ketelan — dikenal dengan Muh 1— mengikutkan dua guru, Kustinah Purwani S Pd dan Ki Agung Sudrwanto S Sn M Sn, dalam kegiatan Workshop Penguatan Rekayasa Pembelajaran Abad 21 Guru SD/MI Muhammadiyah se- Solo Raya.
Digelar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di Ruang Seminar Lantai 7 Gedung Siti Walidah, Sabtu (22/2/2020).
Kustinah Purwani mengaku bangga diberi kesempatan mengikuti acara tersebut. “Workshop ini ada dua pemateri yang luar biasa Dr Anatri Desstya ST M Pd dan Nur Amalia M Teach,” kata Kustinah.
Hal yang sama juga dirasakan Agung Sudarwanto. “Meskipun kurang enak badan tidak menghilangkan semangat untuk belajar dan belajar semalam suntuk wayangan di Balaikota Solo bersama PEPADI,”ujarnya.
Sebagai pendidik, harus berupaya untuk mempersiapkan siswa untuk 'dunia nyata' yang ada di sekitar mereka. Mengajari mereka cara membaca, menulis, dan menghitung.
Kemudian, tentu saja, ada keterampilan yang kurang terlihat, seperti bagaimana bekerja dalam tim, berpikir kritis, dan ingin tahu tentang hal-hal yang mereka temui setiap hari.
Kita ingin mempersiapkan mereka untuk menjalani kehidupan yang produktif dan sukses. Tapi apa yang ada di depan untuk siswa kita di masa depan? Apakah para pendidik dari dua puluh tahun yang lalu tahu bahwa begitu banyak dunia kita akan didasarkan
pada komputer dan teknologi sekarang?
Nur Amalia M Teach menyampaikan 7 Skills Students Will Always Need, diantaranya Critical Thinking and Problem Solving, Collaboration Across Networks and Leading by Influence, Agility and Adaptability, Initiative and Entrepreneurship, Effective Oral and Written Communication, Accessing and Analyzing Information, Curiosity and Imagination.
Sedangkan pemateri lain Anatri Desstya membahas bagaimana strategi pembelajaran sistem lelang. Strategi ini cocok untuk mendorong kekompakan tim dalam memahami materi yang diberikan selama proses pembelajaran.
Strategi ini digunakan untuk menilai tingkat pengetahuan siswa, memungkinkan siswa belajar secara kolaboratif dalam memahami materi.
Dan Kuliah Terpandu Bingo, strategi ini memungkinkan pembelajaran dengan ceramah lebih terpandu, lebih menantang dan lebih menarik. Dengan mendiskusikan point-point kunci, sementara siswa bermain bingo tentang informasi terkait.
Kompetensi yang dikembangkan, mengembangkan kemampuan ranah kognisi knowledge, komprehension, analisis, sintesis dan mungkin sampai pada tingkat evaluasi, juga mengembangkan kemampuan ranah afeksi: receiving dan responding
Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti menjelaskan, keikutsertaan dua guru dalam workshop ini menunjukkan keseriusan sekolahnya dalam mengembangkan pembelajaran abad 21.
Sayekti panggilan akrabnya meambhakan sebagai sekolah pendidikan karakter berbasis TIK dan Budaya, SD yang dipimpinnya berusaha menjamin mutu kegiatan pembelajaran dengan menggunakan kurikulum nasional, Internasional dan mengembangkan budaya lokal.
“Kami menggunakan Kurikulum 2013 untuk mata pelajaran umum, Ismuba mata pelajaran ciri khusus dari Pimpinan Pusat dan kurikulim muatan lokal. Adapun untuk pembelajaran Bahasa Inggris digunakan Kurikulum Internasional Cambrige,” katanya.
Adapun untuk terus mengembangkan prestasi dan mutu unggulan sekolah, pihaknya menerapkan tiga strategi Yang pertama, penelusuran bakat dan minat peserta didik sejak dini.
Kedua, pembinaan yang profesional dengan cara belajar dan mengajar baru, tinggalkan kebiasaan lama, ikuti perubahan kekinian.
Ketiga, kesempatan untuk tampil mengekspresikan diri dengan komitmen, loyalitas, dan dedikasi dengan manajemen yang terarah, terukur dan berkesinambungan yang memiliki ciri khusus dan keunggulan sebagai branding sekolah.
Humas, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar