SOLO – Sekolah Rujukan Nasional SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta kini menjadi destinasi studi banding pendidikan provinsi, kabupaten, kota di Indonesia.
Salah satu kota yang terus memantau perkembangan sekolah tersebut adalah Wonosari Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kepala Sekolah SDN Wonosari I, Eni Indarwati, SPd, MPd tak segan-segan memberikan pujian atas fasilitas yang dimiliki.
Membawa peserta sebanyak 45 orang terdiri Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan, Komite Sekolah, Koordinator Wilayah Nunuk Setyowati dan Slamet Sutoyo Pengawas SD Disdikpora Kabupaten Gunungkidul juga hadir Pimpinan Ranting Muhammadiyah.
Menindaklanjuti program kerja tahun pelajaran 2019/2020 kami melaksanakan silaturahmi kaji tiru manajemen penjaminan mutu sekolah.
”Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara mengemukakan berbagai gagasan tentang pendidikan. Salah satu gagasannya adalah konsep 3N (Niteni, Nerokke, dan Nambahi) yang berarti mengamati, menirukan dan menambahi,” kata Eni Indarwati, Kamis (6/2/2020)
Melihat lebih dekat yang sama-sama sekolah rujukan tingkat nasional dan mengamati ketercapaian 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP).
“Dan program keunggulan, inovasi yang bisa dibawa pulang,”imbuhnya.
Kepala Sekolah Unggulan SD Muhammadiyah 1 Ketelan Sri Sayekti mengungkapkan, butuh waktu panjang untuk bisa membangun sekolah berkelas diawali dari berkah berbagi ilmu.
Ia berjuang sejak 2015 untuk membangun sekolah menjadi seperti sekarang ini. Menurutnya, butuh komitmen dan dukungan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah serta pihak-pihak terkait.
Komitmen itu terkait aspek pendanaan dan kebijakan. Tapi tak kalah penting adalah komitmen warga sekolah dan menaati regulasi pemerintah.
”Hari ini terima Kunjungan Kaji Banding dan al Hamdulillah bisa sharing berkemajuan pejuang-pejuang pendidikan dari SD Negeri Wonosari I Gunungkidul. Untuk menjadi sekolah unggul ada tiga kunci, kembangkan sekolah, sejahterakan warga sekolah dan jangan tinggalkan persyarikatan,” terang Sayekti.
Pendidikan adalah suatu hal yang penting dalam kehidupanmanusia. ”Karena memang sering kali SD Muhammadiyah 1 Ketelan menerima kegiatan kunjungan study banding, Bu Yekti ini super aktif,” ucap Pengawas TK/SD Dra. Tri Winarni, M.Pd dalam sambutannya.
Salah seorang Komite, Eksan menanyakan terkait manajemen kantin sekolah sehat, Badan Usaha Milik Sekolah dan fungsi E-Money, E-Perpustakaan dan E-Infaq.
“Mohon dijelaskan cara pengelolan kantin sehat dan fungsi berbagai kartu elektronik serta pembiasaan karakter mandiri berupa antri mengambil nasi dan mencuci piring,” tanya Eksan.
Waka Humas, Jatmiko mengatakan bahwa kunjungan dari Wonosari, merupakan salah satu upaya sekolah untuk terus menebarkan virus keunggulan dan berkeadaban.
“Dibulan Februari ini kami telah menerima silaturahmi SMA Muhammadiyah 1, SMP Muhammadiyah 7 Solo, dan SDIT al Hikmah Cipayung Jaya Kota Depok Jawa Barat ,” pungkas Jatmiko.
Acara diakhiri dengan penyematan PIN penghargaan, pembagian majalah tunas melati, tukar hadiah kedua belah pihak dan foto bersama dengan tim work 12 pimpinan sekolah.
Humas, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar