SOLO – Sekolah Rujukan Nasional SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta bagian salah satu yang berperan pembentukan karakter generasi anak bangsa yang unggul dalam prestasi dilandasi akhlakul karimah, bersih, sehat hijau dan lestari memberikan pembiasaan dan keteladanan yang baik yaitu kegiatan salam pagi senyum, salam, sapa dan berjabat tangan setiap bertemu, Rabu (4/3/2020).
Kegiatan tersebut sebagai bentuk pembentukan karakter dan nilai-nilai kehidupan pada siswa, dan warga sekolah, sehingga orang tua tidak perlu khawatir dengan melepaskan putra-putrinya untuk dididik karena sudah terjadwal bagi para guru dan kepala sekolah yang telah ditugaskan. Mereka menunggu kedatangan siswa di pintu gerbang sekolah mulai pukul 6.45 sampai 7.15 pagi.
.
Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti melalui Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Jatmiko mengatakan kebiasan bersalaman atau berjabat tangan antara siswa dengan guru mencerminkan rasa kekeluargaan.
.
Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti melalui Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Jatmiko mengatakan kebiasan bersalaman atau berjabat tangan antara siswa dengan guru mencerminkan rasa kekeluargaan.
“Budaya bersalaman antara siswa, guru, kepala sekolah dan warga sekolah mampu membentuk karakter, adab dan perilaku yang baik antara anak dengan guru ketika di sekolah, anak dengan orangtuanya ketika berada di rumah dan bekal siswa di masa mendatang,”kata Jatmiko.
Berjabat tangan kaya akan manfaatnya sebagaimana dalam sabda Nabi Muhammad Saw., “Jika dua orang bertemu kemudian saling berjabat tangan dan memuji Allah serta meminta ampunan kepada-Nya, maka keduanya akan diberi ampunan.” (HR. Abu Daud No. 4535)
Berjabat tangan kaya akan manfaatnya sebagaimana dalam sabda Nabi Muhammad Saw., “Jika dua orang bertemu kemudian saling berjabat tangan dan memuji Allah serta meminta ampunan kepada-Nya, maka keduanya akan diberi ampunan.” (HR. Abu Daud No. 4535)
Membentuk karakter dan menumbuhkan budi pekerti serta perilaku yang baik butuh pembiasaan.
Apalagi saat berjabat tangan, mereka saling mendoakan dan menjaga silaturahmi. Dengan kasih sayang, maka kepedulian dan empati antara guru dan siswa pun tumbuh.
“Sambut siswa pagi hari adalah momentum siswa memuliakan guru. Dan sebaliknya, guru juga akan memiliki rasa tanggung jawab kepada anak didiknya, apalagi saat berjabat tangan mereka saling mendoakan dan memberikan ungkapan kasih sayang selaku anak dan orang tua di sekolah,’ ungkap Dra Ishayati Guru Ibadah.
Apalagi saat berjabat tangan, mereka saling mendoakan dan menjaga silaturahmi. Dengan kasih sayang, maka kepedulian dan empati antara guru dan siswa pun tumbuh.
“Sambut siswa pagi hari adalah momentum siswa memuliakan guru. Dan sebaliknya, guru juga akan memiliki rasa tanggung jawab kepada anak didiknya, apalagi saat berjabat tangan mereka saling mendoakan dan memberikan ungkapan kasih sayang selaku anak dan orang tua di sekolah,’ ungkap Dra Ishayati Guru Ibadah.
Kegiatan pembiasaan di sekolah terdiri atas Kegiatan Rutin, Spontan, Terprogram, dan Keteladanan, misalnya e-infak, kultum pagi, tadarus pagi, jum’at qur’ani, tahfiz, salat duha, salat jum’at, dhuhur dan asar secara jama’ah, hormat bendera merah putih, berdo’a sebelum memulai, kebersihan kelas, membiasakan antri, berpakaian rapi dan datang tepat waktu.
Humas, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar