SOLO – Wabah corona semakin mengganas, tidak semua peserta didik nyaman belajar dalam jaringan online.
Ketidakpastian masa berakhirnya covid-19 ini berkonsekuensi banyak hal bagi kehidupan, di antara salah satunya adalah di bidang pendidikan.
Sejumlah ahli memprediksi Indonesia belum mencapai masa puncak jumlah penderita pandemi korona yang telah mengglobal.
Ketidakpastian masa berakhirnya covid-19 ini berkonsekuensi banyak hal bagi kehidupan, di antara salah satunya adalah di bidang pendidikan.
Sejumlah ahli memprediksi Indonesia belum mencapai masa puncak jumlah penderita pandemi korona yang telah mengglobal.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengubah pola pembelajaran dari dalam jaringan (daring) ke saluran televisi nasional untuk menjangkau orang tua dan anak-anak yang ada di pelosok nusantara.
Sebelumnya Kemendikbud RI banyak mendorong pembelajaran daring untuk menggantikan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah.
Sebelumnya Kemendikbud RI banyak mendorong pembelajaran daring untuk menggantikan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah.
Namun, tidak semua peserta didik memiliki layanan internet untuk mengakses program belajar mengajar jarak jauh tersebut.
“Di tengah Corona. Generasi Z dan generasi alfa masih cocok. Siapa mereka itu, orang-orang yang lahir di era internet, generasi yang sudah menikmati keajaiban teknologi pasca kelahiran internet,”ujar Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Jatmiko.
Dengan adanya tol langit palapa ring semoga ke depan ada TV dua arah, sehingga anak-anak kekinian bisa interaktif.
“Di tengah Corona. Generasi Z dan generasi alfa masih cocok. Siapa mereka itu, orang-orang yang lahir di era internet, generasi yang sudah menikmati keajaiban teknologi pasca kelahiran internet,”ujar Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Jatmiko.
Dengan adanya tol langit palapa ring semoga ke depan ada TV dua arah, sehingga anak-anak kekinian bisa interaktif.
“Walaupun program sekolah tetap berjalan, sesuai instruksi Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti MPd jadwal program televisi dikirim lewat 24 wali kelas melalui WhatsApp orang tua,”jelasnya.
Salah satu orang tua murid kelas II, Meylasari SKM, mengungkapkan program melalui Televisi Republik Indonesia (TVRI) mulai dilaksanakan Senin (13/4/2020) sangat bagus.
“Tidak ada keluhan sangat bagus dan menyenangkan belajar dari rumah bersama TVRI, penjelasannya dari para guru sangat jelas sesuai tingkatan sekolah,” ungkap Meylasari perawat gigi Klinik Bhayangkara, Selasa (14/4/2020).
Program tersebut dapat diakses, yakni kelas I-III SD pukul 08.30-09.00, sedangkan kelas 4-6 pukul 10.00 – 10.30.
Rizki Anugerah Ramadhan Putra Kelas Dua A putra Bripka Giyanto mengakui Program ini sangat efektif, sebab siaran TVRI lebih bagus dalam pengguna televisi kabel atau berbayar.
“Harapannya anak-anak seluruh Indonesia dapat melihat langsung dari TV chanel TVRI sangat murah dan tidak menggunakan paket internet, sangat seru. Semoga ke depan acara ini terus ditayangkan tidak hanya saat pandemi virus corona saja,”ucap Rizki yang mahir berenang dan bercita-cita jadi Polisi.
Humas, Jatmiko.
“Harapannya anak-anak seluruh Indonesia dapat melihat langsung dari TV chanel TVRI sangat murah dan tidak menggunakan paket internet, sangat seru. Semoga ke depan acara ini terus ditayangkan tidak hanya saat pandemi virus corona saja,”ucap Rizki yang mahir berenang dan bercita-cita jadi Polisi.
Humas, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar