SOLO – Memperingati Hari Warisan Dunia, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta sumbang 700 surat cinta dan penghormatan yang ditunjukkan tim medis lawan covid-19, Jum’at (17/4/2020) sore hari.
Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti MPd melalui Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Jatmiko mengatakan, Hari Warisan Dunia adalah sebuah peringatan untuk mengenal lebih jauh tentang kekayaan dan keragaman situs-situs bersejarah yang ada di seluruh dunia.
Peringatan Hari Warisan Dunia, dulu dikenal dengan “International Day for Monument and Site”.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, istilah itu diganti dengan World Heritage Day atau Hari Warisan Dunia.
”Kita sesuaikan dan ekspresi keprihatinan pagebluk korona ke dalam karya hasil peserta didik untuk menguatkan semangat tim medis, terima kasih wali kelas dan wali murid,” kata Jatmiko, Sabtu (18/4/20).
Saat orang lain sibuk melakukan dan menerapkan #SocialDistancing dan #WorkFromHome, Nakes justru tak pernah bisa pulang tepat waktu.
Mungkin juga ada beberapa dari mereka yang tidak pulang, karena harus bekerja shift atau standby semalaman demi menjaga para pasien.
Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti MPd melalui Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Jatmiko mengatakan, Hari Warisan Dunia adalah sebuah peringatan untuk mengenal lebih jauh tentang kekayaan dan keragaman situs-situs bersejarah yang ada di seluruh dunia.
Peringatan Hari Warisan Dunia, dulu dikenal dengan “International Day for Monument and Site”.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, istilah itu diganti dengan World Heritage Day atau Hari Warisan Dunia.
”Kita sesuaikan dan ekspresi keprihatinan pagebluk korona ke dalam karya hasil peserta didik untuk menguatkan semangat tim medis, terima kasih wali kelas dan wali murid,” kata Jatmiko, Sabtu (18/4/20).
Saat orang lain sibuk melakukan dan menerapkan #SocialDistancing dan #WorkFromHome, Nakes justru tak pernah bisa pulang tepat waktu.
Mungkin juga ada beberapa dari mereka yang tidak pulang, karena harus bekerja shift atau standby semalaman demi menjaga para pasien.
Menurut dia, pelajaran Gerakan menulis surat cinta ini sekaligus menegaskan kepada publik internasional bahwa generasi anak bangsa Indonesia tidak kalah jauh kualitas literasinya ketimbang negara-negara lain yang menempati rangking nomor wahid versi PISA, IEA, PIRLS, dan TIMSS.
Dengan demikian, Indonesia Emas dan dampak positif bonus demografi beberapa tahun mendatang salah satunya dapat disiapkan melalui tradisi literasi bermitra Sosok Inspiratif Mayor Haristanto, Presiden Republik Aeng- Aeng Pemilik 31 Rekor Muri.
”Al Hamdulillah, amanah dari warga sekolah terutama anak-anakku sudah disampaikan. Kita bersinergi Presiden Republik Aeng-Aeng yang telah memberdayakan dan memberikan peran yang baik kepada masyarakat,” tambahnya.
Para tenaga kesehatan (Nakes) menjadi garda terdepan dalam penanggulangan virus tersebut. Para pahlawan kesehatan ini mulai dari dokter, perawat, analis kesehatan laboratorium, farmasi, cleaning service, petugas administrasi serta semua profesi terkait dengan fasilitas-fasilitas kesehatan
Mayor Haristanto, Presiden Republik Aeng-Aeng mengatakan, anak-anak penting karena mengasah kepedulian dan kepekaan biar tumbuh empati terhadap profesi tenaga kesehatan sekarang ini.
”Jadi ini mengisi liburan anak-anak karena Covid-19, anak-anak suka rela untuk membuat surat yang ditunjukkan tenaga kesehatan karena merekahlah pahlawan terdepan saat ini, mestinya beliau-beliau membutuhkan dorongan, motivasi agar beliau-beliau lebih semangat para korban covid-19,” ujarnya.
Sedangkan Rachmat Agung Cahyo SE Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Kebakkramat Karanganyar menambahkan, peringatan hari warisan dunia. Mengetahui dampak pandemi Covid-19 pada kegiatan pengelolaan situs warisan dunia.
“Publik juga bisa belajar dari pemegang Rekor MURI, atau bahkan berkunjung secara virtual ke Situs Warisan Dunia selama hanya bisa beraktivitas di rumah saja,”pungkasnya.
Humas, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar