SOLO - Bergelut menjadi dalang wayang kulit sudah biasa. Namun, berbeda dengan dalang yang satu ini karena memiliki kelebihan.
Berkat kreativitasnya, Agung Sudarwanto berhasil pentas di puncak gedung lantai 4 SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Jum’at (16/10/2020).
Sajian Wayang Covid-19 yang digelar selama 30 menit berakar dari Lakon Harjuna Wiwaha yang mengkisahkan perjuangan Harjuna dalam membinasakan Prabu Niwatakawaca, yang diawali dengan laku cipta kang wening sehingga ia bergelar Begawan Ciptaning.
Pria kelahiran Desa Kauman, Nganjuk Jawa Timur pada 4 Agustus 1979 mengaku terinspirasi mengembangkan wayang ini sejak SD Muh. 1 ditetapkan Sekolah Berkebudayaan Unggul Berbasis Pendidikan Karakter, TIK dan Budaya.
“Semua keinginan cita-cita yang luhur, harus dengan kesungguhan, fokus dan totalitas. Kemanunggalan semua unsur, semua bidang sangat dibutuhkan dalam pencapaian keinginan bersama,” beber Agung Sudarwanto, guru SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo.
Demikian pula dengan kondisi Pagebluk Covid-19 ini, ambyarnya pandemi diperlukan kerja bareng yang dijiwai semangat Hari Santri dan Sumpah Pemuda mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa.
Personil terdiri dari 7 vokalis merah putih, Keyboard, operator sound sistem, team perkengkapan, team satgas Covid.
“Dalam sajian Wayang Covid kali ini diiringi musik kontemporer dari keybord dan membawakan lagu Kebyar-kebyar karya almarhum Gombloh dan lagu Bangun Pemuda Pemudi yang dilantunkan oleh Vokalis Merah Putih SD Muhammadiyah 1 Surakarta,” ujarnya di tengah-tengah pentas.
Ki Agung Sudarwanto mengemukakan, dirinya siap berkolaborasi dengan Dinas atau masyarakat dan lembaga lainnya. Setiap pertunjukan selalu menyisipkan pesan moral, lima karakter utama, dari sisi religius, nasionalisme, integritas, gotong royong dan mandiri.
“Di kemas dalam sajian lancaran sekolah pendidikan karakter, lancaran adiwiyata, lagu sekolah istanaku, lagu sampah,” Imbuh Agung yang juga anggota Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang).
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Jatmiko mengatakan pentas dengan menerapkan protokol kesehatan dengan jaga jarak serta menggunakan masker.
“al Hamdulilah, dapat support dari Kabid Kesenian, Sejarah, dan Sastra Disbud Kota Solo, Mareta Dinar, apabila ada kemudahan bisa mengundang komposer Subono, tambah gayeng,”pungkasnya.
Humas, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar