SOLO – SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Jawa Tengah gelar webinar secara virtual melalui Zoom Clouds Meeting.
Acara diikuti 64 guru karyawan, Ketua Majelis Dikdasmen, Pengawas Korwil III Kecamatan Banjarsari.
“Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dijelaskan tuntas Dra Zul Arsiah Msi Perekayasa Madya-Pusat Asesmen dan Pembelajaran Balitbang dan Perbukuan serta Pembelajaran Akun oleh Wibowo Mukti dari Pusdatin Kemdikbud RI, serta luncurkan #sekolahmenyapa satu guru hebat wajib punya Channel Toutube,” beber Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti MPd, Rabu (30/12/2020).
Zul Arsiah menjelaskan Asesmen Nasional 2021 adalah pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang dasar dan menengah.
Mutu diukur menggunakan 3 instrumen. Pertama, Asesmen Kompetensi Minimum mengukur literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif.
Kedua, Survei Karakter mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai (values) sebagai hasil belajar non-kognitif.
Ketiga, Survei Lingkungan Belajar mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran.
“Diikuti oleh murid, guru, dan kepala satuan,” ujarnya.
Menurutnya Hasil Asesmen Nasional 2021 tidak digunakan untuk menilai prestasi murid ataupun kinerja guru dan sekolah.
Laporan hasil Asesmen Nasional 2021 diberikan kepada guru dan sekolah sebagai alat untuk melakukan evaluasi diri dan perbaikan pembelajaran.
“Murid, orangtua, guru, dan sekolah tidak perlu cemas dan tidak perlu melakukan persiapan khusus untuk menghadapi Asesmen Nasional,”tegasnya.
Biasanya, sambung dia, alokasi waktu jenjang SD/MI hari pertama tes literasi 75 survey karakter 20 menit dan hari kedua tes numerasi 75 menit serta survei lingkungan belajar 20 menit.
Menurutnya, pemanfaatan hasil AKM. AKM tidak mengukur secara spesifik capaian belajar pada mata pelajaran, namun pelaporan hasil AKM dapat dimanfaatkan untuk perbaikan proses pembelajaran mata pelajaran.
“Pelaporan tingkat kompetensi dapat dimanfaatkan guru berbagai mata pelajaran untuk menyusun strategi pembelajaran yang efektif dan berkualitas. Guru diharapkan menyesuaikan pembelajarannya sesuai tingkat kompetensi murid,” terangnya.
Sementara itu, Wibowo Mukti dari Pusdatin Kemdikbud RI menjelaskan Akun Pembelajaran merupakan akun elektronik yang memuat nama akun (user ID) dan akses masuk akun (password) yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dimanfaatkan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan sebagai akun mengakses layanan/aplikasi pembelajaran berbasis elektronik.
“Bertujuan mendukung kegiatan Belajar Dari Rumah di masa pandemi, mendukung proses pembelajaran di satuan pendidikan melalui penerapan teknologi informasi dan komunikasi,”ucapnya penuh semangat.
Humas, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar