SOLO – Kepala Sekolah Program Penggerak Sekolah (PPS) SD Muhammadiyah 1 Ketelan Hj Sri Sayekti MPd mendorong warga sekolah tetap konsisten melaksanakan protokol kesehatan dan konsistensi beramal shaleh kendati bulan Ramadhan telah berlalu, tetapi amal ibadah yang disyariatkan di dalamnya tidak putus dengan berakhirnya bulan tersebut, Selasa (25/5/2021).
Puasa, shalat berjamaah, shalat tarawih, memakmurkan masjid, membaca al-Quran, zakat, infak, sedekah, mengikuti kultum di sekolah pukul 07.15 WIB tepat di kantor guru lantai II dan berbagai amalan lainnya masih tetap harus dilanjutkan di luar bulan Ramadhan.
“Meski daring dan siap pembelajaran tatap muka di tahun pelajaran baru, kencleng surga (kaleng Lazismu) bekerja sama dengan Lembaga zakat infak dan shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Solo, terkumpul sebanyak Rp. 27.523.700, tetap semangat walaupun situasi serba sulit,” ujar Sri Sayekti.
Menurut Sri Sayekti sekolah saat ini memiliki tagline baru ‘Unggul Islami Mendunia (UIM)’ meskipun seluruh pembelajaran dilaksanakan secara daring, namun kebijakan sekolah ingin anak-anak bisa berbuat baik di manapun berada tetap menggelora dalam jiwa yang mulia buah dari pembelajaran al Islam Kemuhammadiyahan beriman, berilmu dan beramal.
“Sekolah tetap mengajak kepada seluruh siswa kelas I–VI untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena dampak akibat pandemi Covid-19,” ungkapnya.
Bertepatan dengan pengembalian modul dan persiapan penilaian akhir tahun (PAT), kencleng yang telah berada di rumah masing-masing peserta didik tersebut dibawa oleh orang tuanya kemudian diserahkan kepada amil Lazismu yang berjaga di gerai zakat.
“Semoga Allah SWT segera mengangkat wabah Covid-19 dari Indonesia. Semoga Allah selalu melindungi dan memberikan keselamatan kepada rakyat, bangsa Indonesia. Dan jangan pernah merasa lelah untuk memberikan edukasi kepada anak-anak tentang makna berbagi dan memberi kepada sesama umat manusia. Syawal momentum mengawali konsistensi ibadah.
Tahun 2021 ini, SD Muhammadiyah 1 Solo, mestinya akan merayakan ulang tahun atau milad ke-86. Ulang tahun yang biasanya dirayakan dengan gembira, tak bisa dilakukan secara besar-besaran karena pandemi Covid-19 belum reda.
Kontributor, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar