SOLO – Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Jawa Tengah menggelar In House Training (IHT) di hari pertama beber tuntas profil pelajar pancasila, di tengah pagebluk Covid-19, Kamis (24/6/2021).
Sambutan ketua panitia oleh Imam Priyanto SPd sekligus diamanahi Wakil Kepala bidang Kurikulum. Dia memberikan penjelasan tentang teknis pelaksanaan IHT Program Sekolah Penggerak.
Kegiatan ini untuk membekali guru supaya mampu memahami filosofi pembelajaran yang memerdekakan, Profil Pelajar Pancasila dan implikasinya dalam pembelajaran Program Sekolah Penggerak
“IHT digelar sejak 23 Juni – 1 Juli 2021, diutamakan untuk Guru kelas 1, 4, PJOK, guru PAI sebagai implementasi tahun pelajaran 2021/2022 sebagai Sekolah Penggerak. Diikuti sebanyak 14 peserta, 6 narasumber atau komite pemebelajaran, dan 3 panitia, totalnya 23 peserta,”ungkap Imam.
Salah satu Komite pembelajaran Hafid Sinung E, SPd membeberkan Profil Pelajar Pancasila bertujuan mendukung Visi dan Misi Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.
Hal ini telah dirumuskan dalam undang-undang dan dicita-citakan para memimpin bangsa ke dalam lembaga pendidikan. Profil Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
“Mengapa dinamakan Profil Pelajar Pancasila? Penamaan Profil Pelajar Pancasila bertujuan untuk menguatkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam diri setiap individu pelajar. Pancasila adalah satu kata yang paling sesuai untuk merangkum seluruh karakter dan kompetensi yang diharapkan untuk dimiliki setiap pelajar Indonesia,” beber Hafid.
Sebagai acuan, Profil Pelajar Pancasila dimaksudkan untuk penguatan karakter bangsa, menyiapkan generasi masa depan yang unggul dan mampu menjawab tantangan masa kini dan masa yang akan datang.
Selain itu profil pelajar Pancasila adalah penentu arah perubahan dan petunjuk bagi segenap pamangku kepentingan dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan.
Profil Pelajar Pancasila kemudian dirumuskan menjadi: “Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila, memuat tiga kata kunci: pelajar sepanjang hayat, kompetensi global, dan pengamalan nilai-nilai Pancasila,”imbuh Komite Pembelajar, Ahmad Syaifuddin, MPd.
Kontributor, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar