Meskipun kebijakan pembelajaran tatap muka belum bisa dipastikan untuk tahun ajaran 2021/2022, SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta terus bersolek dan melengkapi sarana prasarana sekolah. Salah satu yang menjadi prioritas adalah menambah sarana berupa kafe literasi.
Kafe literasi merupakan sarana tempat membaca buku yang suasananya disetting seperti layaknya kafe. Terdapat booth sebagai meletakkan rak buku dilengkapi kursi dan meja untuk tempat membaca buku.
Kafe ini dibuat di beberapa lokasi strategis di lingkungan sekolah, dengan desain suasana yang nyaman untuk membaca buku dan berinteraksi.
Koleksi jenis bacaan yang dipajang cukup lengkap, seperti jenis buku ensiklopedia, fabel, sains, komik, cerita islami, serta majalah anak-anak.
Menurut Siti Junaidati, Staf Litbang SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, keberadaan kafe literasi ini sebagai penunjang fungsi perpustakaan.
"Tidak setiap anak memiliki minat dan waktu untuk ke perpustakaan, sehingga kami mencoba membuat alternatif pengadaan kafe literasi. Harapannya setiap ada waktu luang atau saat istirahat siswa bisa bermain sambil membaca buku," ungkapnya.
Keberadaan kafe literasi ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan budaya literasi di lingkungan sekolah.
"Suasana yang nyaman diharapkan menjadi daya tarik siswa untuk membaca dan mencintai buku", imbuhnya.
Bagian litbang bekerjasama dengan tim klaster bahasa yang anggotanya guru dengan latar belakang keilmuan bahasa serta wali kelas sudah menyusun program-program pengayaan literasi bagi siswa.
Program tersebut dititikberatkan pada kampanye gemar membaca, misalnya kegiatan membuat resume buku bacaan dan menceritakan kembali isi buku sudah dibacanya di depan kelas.
Meskipun di tahun ajaran baru nanti dalam suasana pandemi dan pembelajaran tatap muka masih terbatas, tetapi budaya membaca buku harus terus digalakkan untuk menunjang keterampilan literasi siswa," ujarnya.
Muhamad Arifin/Humas SD Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta 081329718196
0 comments:
Posting Komentar