SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta menggelar kegiatan Launching Modul bahan Belajar Daring (BBD) di studio sekolah, Jumat (23/7/2021. Kegiatan tersebut disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube SD Muhammadiyah Program Khusus kottabarat Surakarta.
Nursalam, selaku kepala sekolah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa launching modul BBD ini merupakan bentuk apresiasi terhadap para guru yang sudah bekerja keras dalam menyusunnya.
"Masa pandemi ini merupakan situasi sulit bagi dunia pendidikan, tetapi para guru di sekolah ini masih tetap bisa berinovasi, salah satunya dengan menyusun modul pembelajaran, yaitu Bahan Belajar Daring atau BBD," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa penggunaan modul BBD ini bersifat saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan dengan video pembelajaran dari guru yang diunggah melalui kanal YouTube sekolah, maupun pembelajaran melalui Zoom Meeting.
"Bagi orang tua siswa, dengan adanya modul ini diharapkan menjadi lebih mudah di dalam mendampingi belajar anaknya selama di rumah," ungkapnya.
Elah Nurelah, Staf Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud Ristek RI, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 telah membawa dampak secara teknis dan tata kelola dalam pendidikan yang mengharuskannya mengikuti kondisi kenormalan baru.
Menurutnya, salah satu langkah yang dilakukan para praktisi pendidikan dalam menghadapi situasi tersebut adalah dengan membuat modul bahan ajar, seperti yang dilakukan oleh para guru SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta dengan menyusun modul Bahan Belajar daring (BBD).
"Modul ini juga dilengkapi pengayaan literasi membaca dan numerasi Matematika yang tentunya akan mendukung peningkatan kualitas pendidikan sekolah yang berhubungan dengan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)," kata Elah.
Salah satu orang tua siswa sekaligus dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Murfiah Dewi Wulandari, sangat mengapresiasi langkah tanggap darurat dari SD Muhammadiyah Program Khusus kotta Kottabarat Surakarta dengan menyusun modul Bahan Belajar Daring.
Ia mengungkapkan salah satu yang menarik dari modul ini adalah adanya rubrik tanggapan dari siswa berupa gambar emoticon di setiap akhir pembelajaran.
"Siswa bisa memberi tanggapan terhadap proses pembelajaran dengan memilih emoticon yang tersedia, misalnya siswa memilih emoticon cemberut maka konsekuensinya guru harus memperbaiki pembelajaran pada kesempatan berikutnya," ungkapnya.
Turut hadir secara daring dalam kegiatan tersebut, Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta, Tridjono, serta pengawas Gugus 1 Kecamatan Laweyan Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Titik Sayekti.
Muhamad Arifin / Humas SD Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta 081319718196
0 comments:
Posting Komentar