SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta menerima kunjungan studi banding dari SD Muhammadiyah Palur Program Khusus (PK), Mojolaban, Sukoharjo, Kamis (19/8/2021).
Seperti diungkapkan oleh Kepala SD Muhammadiyah Palur PK, Supadi, bahwa kunjungan tersebut dalam rangka berbagi pengalaman terkait persiapan Asesmen Nasional (AN).
Dalam kunjungan tersebut, Supadi didampingi oleh Waka Kurikulum, Nur Laili, Waka Sarana dan Prasarana, Ari Kuncoro, serta perwakilan guru kelas IV dan V.
Waka Kurikulum SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, Esti Ambarwati, menyambut baik kunjungan silaturahim dari SD Muhammadiyah Palur PK. Menyambut kunjungan tersebut, ia didampingi oleh Waka Kesiswaan dan Humas, Muhamad Arifin, Waka Al Islam dan Kemuhammadiyahan, Atit Nur Ariyanna, serta Waka Sarana dan Prasarana, Andi Arfianto.
"Kami selalu gembira setiap kali menerima kunjungan dari sekolah lain, ini menunjukkan jalinan silaturahim yang erat untuk saling belajar dan menginspirasi demi meraih kejayaan bersama-sama" ungkap Ambar.
Lebih lanjut Ambar menyampaikan tentang kebijakan Asesmen Nasional yang mulai tahun ini digulirkan oleh Kemendikbud Ristek. Dalam paparannya, ia menyampaikan bahwa Asesmen Nasional (AN) merupakan kebijakan Kemendikbud Ristek yang bertujuan untuk memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.
"Asesmen nasional ini terdiri dari tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum atau AKM, survei karakter, dan survei lingkungan belajar," beber Ambar.
AKM dirancang untuk mengukur pencapaian belajar kognitif, yaitu literasi dan numerasi. Sementara survei karakter dirancang untuk mengukur pencapaian murid dari segi belajar sosial emosional yang akan menghasilkan Profil Pelajar Pancasila. Sedangkan Survei lingkungan belajar dirancang untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.
Terkait kesiapan menghadapi AN yang rencananya digelar pada bulan November 2021, sambungnya, sekolahnya sudah melakukan langkah-langkah persiapan, meliputi workshop sosialisasi AN menghadirkan pejabat Kemendikbud dan Dinas Pendidikan Kota Surakarta, penyusunan modul AN oleh tim guru, validasi modul, serta uji coba AN untuk siswa kelas V.
"Sekolah kami sudah berupaya menyusun modul AN secara mandiri di semua level, yaitu level 1 untuk kelas 1 dan 2, level 2 untuk kelas 3 dan 4, level 3 untuk kelas 5 dan 6," kata Ambar.
Sedangkan menurut Andi Arfianto, Waka Sarana dan Prasarana sekaligus koordinator AN SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, menambahkan bahwa pengenalan dan pembiasaan AN akan dilakukan sejak kelas I. Hal ini dilakukan melalui pembelajaran yang dirancang untuk menumbuhkan keterampilan literasi dan numerasi berbasis pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) serta berbasis karakter profil pelajar Pancasila.
"Asesmen Nasional merupakan kebijakan baru, jadi kita semua masih meraba-raba, tetapi prinsipnya, sekolah berupaya memberikan bekal kepada siswa terutama dari sisi teknis pelaksanaannya karena dilakukan secara daring," ujar Andi.
Ke depan, imbuhnya, meskipun Asesmen Nasional ini hanya diikuti oleh tiga puluh siswa kelas V yang dirilis Kemendikbud Ristek secara acak, tetapi akan menentukan mutu sekolah secara kelembagaan.
"Untuk jangka panjang, langkah strategis yang harus dilakukan sekolah adalah membangun iklim akademik, terutama dalam proses belajar mengajar yang mengarahkan anak berpikir kritis, memiliki keterampilan literasi, numerasi, serta karakter yang kokoh, karena semua itu tidak bisa dilakukan secara instan," imbuhnya.
Di akhir kunjungan, Waka Kurikulum SD Muhammadiyah Palur PK, Nur Laili mengaku mendapatkan banyak informasi berharga terkait Asesmen Nasional.
"Silaturahim ini memacu semangat kami untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran, sehingga siswa memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi, yang imbasnya pada suksesnya Asesmen Nasional," pungkas Laili.
Muhamad Arifin/ Humas SD Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta 081329718196
0 comments:
Posting Komentar